Mohon tunggu...
Luluk Annura
Luluk Annura Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru Penggerak Angkatan 7 Guru di SDN 8 Mimbaan Growth Mindset Coach Google Master Trainer Level 3

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan sebagai Pemimpin

3 Mei 2023   08:52 Diperbarui: 3 Mei 2023   09:08 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Setiap individu memiliki nilai-nilai kebajikan yang diyakininya, baik nilai-nilai yang bersumber dari keyakinan diri sendiri atau nilai-nilai yang telah disepakati oleh sekolah. Nilai-nilai kebajikan ini menjadi landasan yang mempengaruhi pandangan dan sikap seseorang terhadap lingkungannya. Nilai-nilai kebajikan tersebut juga yang akan menjadi landasan bagi pendidik dalam mengambil sebuah keputusan baik masalah bujukan moral ataupun dilema etika. Hasil keputusan setiap individu pendidik tentu akan berbeda-beda tergantung dari nilai kebajikan apa yang menjadi prioritasnya. Namun hendaknya sebagai seorang pendidik setiap keputusan yang diambil harus mengutamakan kepentingan murid dan dapat dipertanggung jawabkan

Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman?

Dalam setiap persoalan dilema etika tentu atau bujukan moral tentu ada kepentingan orang banyak didalamnya, sehingga seorang pendidik perlu memiliki keterampilan dalam berelasi agar mampu memahami suatu masalah dari berbagai sudut pandang, mau mendengarkan kritik dan masukan orang lain dan memunculkan rasa empati terhadap orang lain. Dengan  nilai-nilai kebajikan yang diyakininya, memikirkan dampak jangka pendek dan panjangnya dan mementingkan kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi, seorang guru diharapkan dapat menghasilkan keputusan yang bertanggung jawab terutama dalam masalah dilema etika. Dengan menguasai komptensi sosial emosional tersebut diharapkan seorang guru akan mampu menghasilkan sebuah keputusan yang bijaksana dan berpihak kepada murid. Keputusan yang didasarkan pada berbagai sudut pandang akan menciptkan keputusan yang dapat diterima dengan baik oleh orang lain sehingga dapat menciptakan lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.

Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?

Situasi dilema etika seringkali sangat kompleks dan sulit untuk dipecahkan dengan mudah karena mengandung pilihan yang sama-sama benar. Keputusan dilema etika juga seringkali melibatkan nilai-nilai yang bertentangan sehingga sulit untuk dipertimbangkan, apalagi jika berkaitan dengan nilai-nilai yang diyakini oleh masing-masing individu di sekolah. Hal tersebut tentu akan menjadi perdebatan panjang karena setiap guru memiliki nilai-nilai berbeda yang dominan dalam dirinya.

Paradigma yang dimiliki oleh masyarakat di lingkungan sekolah atau diluar sekolah juga turut mempengaruhi pengmabilan keputusan dilema etika. Adat dan kebiasaan masyarakat sekitar terkadang menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil sebuah keputusan. Namun jika hambatan-hambatan itu terjadi, solusi dalam pengambilan keputusan dilema etika kembali kepada keberpihakan keputusan tersebut pada kepentingan murid baik dalam jangka pendek ataupuan jangka panjang.  

Oleh karena itu, kita sebagai guru juga perlu memiliki keterampilan komunikasi yang baik untuk dapat berbicara dengan orang lain dan mencari solusi bersama. Dalam pengambilan keputusan kasus dilema etika, tidak selalu ada solusi yang sempurna atau yang benar-benar memuaskan semua orang yang terlibat. Kompromi dan negosiasi sangat diperlukan untuk mencapai keputusan yang terbaik dalam situasi tersebut.

Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?

Seorang harus memahami bahwa setiap murid memiliki keberagaman dalam belajar. Keberagaman tersebut perlu difasilitasi dengan baik agar setiap kebutuhan siswa dapat terpenuhi sehingga tercapai pembelajaran yang memerdekakan murid. Guru harus memiliki kemampuan dalam mengambil keputusan yang bertanggun jawab agar potensi-potensi murid yang berbeda tersebut dapat terpenuhi. Salah satunya adalah dengan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi. Dalam memutuskan bentuk pengajaran yang akan dilakukan guru hendaknya memahami kesiapan belajar murid, minat dan gaya belajarnya. Dengan memahami hal-hal tersebut guru dapat memutuskan model atau media apa yang akan dilakukannya dalam pembelajaran.

Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?

Guru adalah pamong yang menuntun kodrat dasar murid menuju kondisi yang selamat dan bahagia. Segala hal yang dilakukan guru disekolah dilakukan untuk menyiapkan muridnya menghadapi kehidupan di masa depan. Sehingga keputusan-keputusan yang guru ambil terutama terkait dengan pembelajaran dan keterampilan harus memikirkan efek jangka panjangnya terhadap kebermafaatan ilmu tersebut di masa depan. Oleh karena itu, sebagai pemimpin pembelajaran sudah seharusnya membuat keputusan yang berpihak pada murid, dan fokus pada perkembangan murid. Karena setiap keputusan yang diambil guru akan sangat berpengaruh pada kehidupan dan masa depan murid-muridnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun