Informasi viral sering kali tersebar cepat karena algoritma media sosial memprioritaskan konten dengan interaksi tinggi, bukan berdasarkan validitasnya. Bantulah teman anda dan perkaya informasi anda terkait algoritma tersebut. Karena dengan mengetahui cara kerja algoritma, dapat membantu anda untuk lebih waspada terhadap konten viral.
4. Edukasi Diri dan Orang Lain
    Pengetahuan adalah kunci untuk melawan hoaks. Bagikan informasi kepada keluarga, teman, dan komunitas tentang cara mengenali berita palsu. Edukasi ini mencakup mengenali judul clickbait (umpan klik), memeriksa tanggal publikasi, dan mencari konfirmasi dari sumber lain. Kampanye kesadaran digital di tingkat komunitas dapat menjadi langkah strategis untuk memberantas penyebaran hoaks secara kolektif (kelompok).
5. Laporkan Konten Hoaks
    Banyak platform media sosial seperti Facebook, Instagram, dan Twitter memiliki fitur untuk melaporkan konten yang mengandung informasi palsu atau menyesatkan. Menggunakan fitur ini tidak hanya menghentikan penyebaran informasi palsu tetapi juga membantu platform mengambil tindakan yang tepat terhadap penyebar hoaks.
6. Tingkatkan Literasi Digital
    Literasi digital adalah kemampuan untuk memahami, mengevaluasi, dan menggunakan informasi secara efektif. Selain memahami cara kerja media sosial, masyarakat juga perlu belajar tentang keamanan data, privasi online, dan cara mengidentifikasi situs web palsu. Literasi ini membantu individu untuk lebih kritis dalam memilah informasi di era digital.
7. Ikuti Informasi dari Sumber Resmi
    Selalu andalkan informasi dari sumber terpercaya seperti situs resmi pemerintah, media kredibel, atau organisasi yang memiliki reputasi baik. Hindari mempercayai berita yang hanya tersebar melalui pesan berantai tanpa referensi yang jelas. Ketergantungan pada sumber resmi membantu membangun kepercayaan terhadap informasi yang diterima.
8. Gunakan Pendekatan Komunikasi yang Positif
    Saat membahas informasi viral atau hoaks dengan orang lain, gunakan pendekatan komunikasi yang tidak menghakimi. Hal ini penting untuk membangun diskusi yang produktif tanpa memicu konflik. Pendekatan ini dapat meningkatkan kesadaran bersama tentang bahaya hoaks tanpa membuat orang merasa disudutkan.