Mohon tunggu...
Luli Samiatulkhodriyah
Luli Samiatulkhodriyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya suka mengamati lingkungan sekitar,

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi Bertema Kenangan

2 Januari 2024   01:06 Diperbarui: 2 Januari 2024   01:15 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Pintu waktu yang terkunci, memegang rahasia suci,

Kisah kita menjadi puisi yang takkan pernah terlupakan,

Majasmu menyusup, merangkul hati yang merindu,

Seakan ikrarmu tersiar di balik keheningan malam.


Air mata membasahi sela-sela kenangan,

Bak varsha yang turun merindu tanah yang dahulu basah,

Dan dalam sepi, aku menangis merindukan pelukanmu

Puisi ini menceritakan tentang kerinduan dan kehilangan dengan menciptakan perasaan melankolis. Disaat penyair merindukan kisah cintanya ia, hanya bisa mengenang dan tidak bisa mengulang ini di ibaratkan sebagai "Pintu Waktu Yang Terkunci"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun