Namun, warna elok itu hilang dalam gelap.
Seiring surya merunduk merangkai ingatan,
Pintu waktu terkunci, merindu kenangan yang pergi,
Bagaikan goresan indah dalam walgita hati,
Setiap halaman mengenang, menyeka air mata yang pedas
Ditiap detik yang lalu, aku berjalan sendiri
Mencoba membuka pintu waktu yang terkunci,
Kau dan aku, terpisah dalam kisah masa lalu,
Namun, aroma cinta tercipta abadi dalam setiap hela napas.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!