Baca juga: Akbar Tanjung, Aktor Kudeta Gus Dur
Al Makin mempertanyakan kepada kita semua, akankah HMI ke depan bisa dijadikan mesin intelektual dan ideologi bangsa?
Ia meragukan hal tersebut. Ia memberikan alasan karena gerakan intelektual dan ideologi ini tidak menjanjikan secara "ekonomi" dan "kekuasaan".
Kita dapat saksikan adanya kemandekan di tubuh HMI dalam melahirkan cendikiawan, ideolog dan pemikir. Kalau politisi dan birokrat sudah banyak sekali.
HMI seharusnya kembali melahirkan pemikir hebat untuk mengawal dan menjaga Islam dan bangsa ini di hari yang akan datang.
Saya selalu bermimpi akan lahirnya tokoh-tokoh penerus Lafran Pane, Cak Nur, Ahmad Wahib, Djohan Effendi, Dawam Rahardjo, dan tokoh-tokoh pemikir lainnya dari rahim HMI.
Sayang seribu sayang, jika Nilai-nilai Dasar Perjuangan (NDP) HMI tak diperbaharui kadernya, kemungkinan HMI akan tetap seperti ini.
Hari ini, umurmu telah 73 tahun. Akankah engkau dapat bertahan? Silakan direnungkan!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H