Suku di Indonesia tergolong sangat banyak. Keberadaannya menjadikan Indonesia sebagai negeri plural yang tak bisa dibantah oleh siapa pun. Di Pulau Sumatera sendiri, ada beberapa suku yang tergolong besar antara lain Batak, Melayu, Aceh, dan Minangkabau.
Selain suku yang tergolong besar, ada juga suku yang minioritas, yaitu Suku Anak Dalam atau biasa disebut sebagai Orang Rimba. Orang Rimba ini dapat kita jumpai di Sumatera Selatan dan Jambi. Yang paling banyak berlokasi di Jambi. Ada di Taman Nasional Bukit Dua Belas, Taman Nasional Bukit 30, dan wilayah selatan Provinsi Jambi.
Selain disebut Suku Anak Dalam atau Orang Rimba, mereka bisa juga disebut sebagai suku Kubu. Penamaan tersebut disematkan masyarakat karena mereka tinggal di pedalaman hutan.
Selain Suku Anak Dalam di Jambi, ada beberapa suku di Indonesia yang tetap memilih tinggal dan merawat hutan. Di antaranya suku Kombai di Papua, suku Togutil di Sulawesi, suku Baduy di Banten dan suku Polahi di Gorontalo.
Suku Anak Dalam dan sebagainya adalah bagian penting dari hutan itu sendiri. Mereka menggantungkan hidupnya pada hutan dan menjaga kelestarian hutan.Â
Mereka tidak ingin hutan musnah, karena hutan itu sendiri tempat tinggal mereka. Kebakaran-kebakaran hutan yang terjadi merupakan salah satu penyebab menurunnya populasi mereka.
Asal-usul Suku Anak Dalam
Sebuah tulisan yang pernah dimuat di BMT, Depsos (1988), menyebutkan bahwa Suku Anak Dalam berasal dari Kerajaan Jambi. Mereka adalah sekelompok prajurit yang dikirim untuk berperang melawan Kerajaan Tanjung Jabung.
Raja Pagaruyung ketika itu mengirim pasukan yang telah menyanggupi untuk menghabiskan kerajaan yang menentang Kerajaan Jambi. Pasukan tersebut telah berjanji tidak akan kembali sebelum misi mereka berhasil.
Di tengah perjalanan, mereka kehabisan bekal makanan - ketika itu lokasi mereka berada di hutan belantara yang sangat luas. Mereka pun membatalkan untuk berperang dan memutuskan untuk tinggal dan menyepi di hutan.