Dari lapar pula kita akan mengakui kesalahan-kesahan yang pernah dilakukan di hadapan Allah Swt. Disamping menahan lapar ada nilai pahala dari Allah Swt dan menjadi amalan yang dicintai Allah Swt, menahan lapar dan haus (puasa) juga merupakan berjuang di jalan Allah Swt. Walaupun ibadah berpuasa dapat dikatakan ibadah untuk dirinya sendiri berbeda dengan zuhud dermawan untuk membantu orang lain. Namun dengan puasa kita diharapkan  dapat merasakan bagaimana rasanya orang yang kesusahan dalam menahan lapar dan haus.
Melalui riyadha sedikit tidur akan melahirkan kebaikan dan kecerdasan, begitu juga dengan sedikit bicara akan menyelamatkan dari berbagai fitnah. Dalam bahasa jawa dikenal ungkapan "larane dibabak sedelat larane ati tekan mati" Â Sakitnya luka karena pukulan terasa sebentar sakitnya hati akan sulit disembuhkan terbawa sampai mati dan hingga sampai anak cucu nanti. Luka yang dibuat karena salah bicara, menghina, menyakiti, maka sakitnya akan sangat sulit dihilangkan.Â
Untuk menyelamatkan dan memiliki generasi yang sehat, maka jadilah manusia yang tidak  mudah terbawa oleh isu yang tidak bertanggungjawab sehingga ia akan mudah meraih masa depan dengan cerah. Biarlah anjing menggongong kafilah tetap berlalu. Hiraukan orang yang mencemooh dan menggunjing, usaha kebaikan tetap harus berjalan selalu.
Riyadhah selanjutnya adalah riyadhah dzikir, hal ini dilakukan sebagai upaya untuk membersihkan hati dan menghapus dosa melalui bertaubat permohonan ampunan dan bermunajat sebagai ikhtiar mengapai keinginan.
Dalam setiap riyadhah janganlah meninggalkan sholat karena sholat untuk membuka pintu hadir di hadapan Allah Swt. Sholat itu ibarat mengetuk pintu surga Allah Swt. Apabila dilakukan secara terus menerus mengetuk pintu surga mudah-mudahan dimudahkan untuk dapat masuk ke dalamnya. Tidak ketinggalan pula hiasi cahaya hatimu dengan perbanyak puasa, karena amalan  para wali Allah Swt melalui jalur banyak puasanya.
Di catatan ngaji diingatkan sesungguhnya  Allah Swt menilai kepribadian setiap hamba-Nya, oleh karena itu jadilah manusia yang menyukai kedamaian tidak saling mengadu domba dan bermusuhan sesamanya. Terimalah kenyataan yang ada dan telah terjadi.  Wallahu'alam bishowab.
Lukmanrandusanga ngaji mukasyafatul qulub (minggu, 27/10/2024) bersama KH. Subhan Ma'mun. Ngaji Minggu pahingan putaran ke-266 Thariqah Sadziliyah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H