Mohon tunggu...
lukmanbbs
lukmanbbs Mohon Tunggu... Guru - lukmanbrebes

Ngaji pikir dan dzikir

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ngaji Ora Cuma Njaga Awak Siji

28 Agustus 2024   11:12 Diperbarui: 28 Agustus 2024   11:23 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

(kepada) anak yatim yang ada hubungan kerabat,

-

atau orang miskin yang sangat fakir.

Dalam ngaji diajarkan untuk menjadi manusia pemberi bukan peminta-minta. Bagaimana akan menjadi orang kaya, kalau hidupnya lebih memilih meminta-minta. Tinggalkan budaya meminta beralihlah ke budaya memberi, agar tidak menjadi miskin selamanya.

Kalaupun sering dikasih maka yang perlu dilakukan, pemberian uang atau barang tersebut dibagikan kembali pada yang membutuhkan atau orang miskin. Hal ini dapat menjadi bentuk kepedulian kepada sesama manusia.

Ada cerita yang disampaikan oleh Imam Hasan Basri, saat beliau dalam perjalan menemukan sekelompok orang dalam satu wilayah penduduk. Hasan Basri merasa memiliki banyak ilmu namun kalah dengan amaliyah kehidupan masyarakat kampung tersebut.

Di kampung yang ditemukan oleh Hasan Basri, penduduknya berpakaian secukupnya, makan seadanya tidak menimbun makanan untuk besok apalagi lusa. Bahkan mereka mencari makan hanya saat lapar saja, tidak menyuruh  orang lain dalam kampung untuk membuat makanan bahkan menimbunya. Saat malam tiba, penduduk tersebut menjalankan sholat bersama dalam sujudnya penuh tangisan,  seolah-oleh ingin melepaskan dari panasnya api neraka.

Sebuah kampung yang saat mendapat rizki langsung bersyukur dan saat melakukan perbuatan dosa ia langsung meminta ampun. Sebuah amaliyah kampung yang memiliki orientasi tidak ingin lepas dengan Allah sedikit pun. Mereka  berharap selamat dari perbuatan dosa.

Ada 4 (empat) hal yang harus diperhatikan untuk memurnikan ibadah kita kepada Allah Swt

Pertama, ibadah yang memiliki orientasi lillah ta'ala (mengharap keridhoan Allah semata). Tidak khawatir mengalami kelaparan dan tidak berharap mendapatkan kekenyangan yang terus menerus dari ibadah yang dilakukan. Beribadah siap lapar dan tidak meminta kepada selain kepada Allah Allah Swt. Beribadah yang tidak dibarengi dengan perilaku mengumpulkan makanan dan harta benda. 

Kedua, ibadah tidak mengharap akan terpenuhinya kebutuhan sandang. Beribadah dengan berpakaian sederhana yang ada dan tidak berlebih-lebihan dalam berpakaian. Apabila ada pakaian lebih, maka dibagikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun