Mohon tunggu...
Lukman Nulhakiem
Lukman Nulhakiem Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang Karyawan Swasta

Belajar-Bekerja

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Ragam Potensi Bahaya di Tempat Kerja

23 Januari 2020   11:37 Diperbarui: 6 April 2020   07:59 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika identifikasi potensi bahaya sudah kita lakukan, maka selanjutnya kita perlu melakukan pengendalian bahayanya. Misalnya, jika di tempat kerja kita terdapat potensi bahaya berupa lantai licin, maka yang perlu kita lakukan adalah dengan memasang tanda bahaya untuk memberikan peringatan.

Selain tanda peringatan, kita kendalikan bahaya langsung dari sumbernya. Apabila sumber penyebab lantai licin adalah air buangan penyejuk udara yang bocor, maka yang kita lakukan adalah dengan menghentikan bocoran air

Ada beberapa teknik pengedalian bahaya yang bisa kita terapkan. Yang terbaik adalah menghilangkan potensi bahaya dari sumbernya. Sehingga potensi bahaya akan hilang sama sekali.

Lakukan Terus

Proses identifikasi potensi bahaya dan pengendaliannya adalah proses yang berkelanjutan. Bukan proses yang hanya satu kali dilakukan. Setelah itu selesai.

Bukan seperti itu.

Mengapa berkelanjutan? Karena potensi bahaya akan selalu ada dan bisa muncul dalam bentuk yang baru. Dan yang paling sering terjadi adalah diperlukan beberapa kali proses identifikasi sampai semua potensi bahaya dikenali.

Jadi, lakukan proses ini secara berkelanjutkan dengan jadwal teratur. Atau manakala sebuah insiden atau kecelakaan terjadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun