Mohon tunggu...
Lukita perwita sari
Lukita perwita sari Mohon Tunggu... Auditor - MAHASISWI PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAl UNIVERSITAS POTENSI UTAMA

bio harus diisi tapi gatau

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Kebijakan Amerika Serikat terkait Perang Dagang antara Amerika-China

23 Januari 2020   09:11 Diperbarui: 23 Januari 2020   09:23 3588
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: US. International Trade Commission (USITC) Data Web

Negara bukanlah satu-satunya aktor dalam hubungan internasional, dan institusi dianggap penting sebagai penghubung antara aktor satu dan yang lainnya. Dalam kajian kerja sama internasional, fokus utama dari paham neoliberalisme adalah ekonomi politik internasional dan isu lingkungan. Dapat dilihat bahwa neoliberalisme sangat dekat dengan praktik ekonomi politik yang membawa arah kesejahteraan bagi negara (Thompson, 2015

Kerjasama Internasional dipilih oleh kaum neoliberalisme karena dianggap lebih efektif dan biaya yang dikeluarkan tidak akan sebanyak penggunaan Instrumen militer yang berpotensi menimbulkan collateral damage (Powell, 1991). 

Tradisi liberal dalam The Rise of Trading States menyebutkan bahwa sistem perekonomian terbuka akan membuat naiknya pertumbuhan ekonomi negara, tanpa harus melibatkan instrumen militer (Rosecrance, 1986). Ketika perekonomian tumbuh, maka seluruh negara akan merasakan keuntungan, sehingga kerja sama menjadi sangat dibutuhkan, terutama dalam bidang ekonomi.

Amerika Serikat dibawah kepemimpinan Donald Trump memiliki slogan "America First" (BBC, 2017). Melalui slogan tersebut, tersirat keinginan Amerika Serikat  untuk menjadi yang terbaik dan menjadi negara nomor satu di dunia. 

Namun, China menjadi salah satu rival Amerika Serikat dalam mewujudkan keinginan tersebut, mengingat kemajuan pesat yang sedang dialami China. Hal ini menjadikan kedua negara saat ini dikenal dengan negara great power, terutama dalam konteks kapasitas militer dan kemampuan ekonomi yang sangat kuat. Dalam bidang militer, Amerika Serikat menghabiskan alokasi dana setidaknya US$ 610 miliar, sedangkan China hanya US$228 miliar (Forces.eu, 2016). 

Hal ini menunjukkan bahwa Amerika Serikat masih menjadi yang terbaik dalam bidang militer, sehingga kekhawatiran Amerika Serikat terhadap China dianggap sebagai hal yang tidak perlu. 

Namun, dalam bidang ekonomi, AS merasa terancam oleh Cina. Secara historis, AS memiliki predikat sebagai negara dengan ekonomi terkuat selama 140 tahun. Namun, predikat ini menjadi terancam oleh keberadaan Cina, karena pertumbuhan Gross Domestic Product (GDP) Cina berkembang lebih tinggi dibanding AS (Desjardin, 2015).

Amerika Serikat dibawah pimpinan Donald Trump memiliki kebijakan yang berorientasi untuk mengembangkan ekonominya di bidang perdangangan. Oleh karena itu Amerika Serikat tidak akan segan segang untuk menyingkirkan sesuatu yang dirasa akan menghalangi tujuannya tersebut. 

Disisi lain dengan masuknya China sebagai salah satu anggota dariWTO membuat China membuka diri dan melebarkan perekonomiannya dengan melakukan perdangangan Internasional. 

Seiring berjalannya waktu perekonomian China mulai merambat naik dan sangat berdampak bagi kemajuan dibidang lainnya sehingga semakin menguatkan posisi China dalam dunia Internasional, hal ini tentu saja membuat Amerika merasa bahwa China akan mengancam pengaruhnya di dunia perekonomian. Hal ini kemudian yang dianggap sebagai pemicu pecahnya perang dagang antara Amerika Serikat dan China.

Perang dagang diartikan sebagai situasi situasi dimana sebuah negara atau kawasan saling berupaya merugikan perdagangan masing--masing. Dalam situasi ini biasanya suatu negara mengambil kebijakan yang dapat menghambat perdagangan sebagai hukuman bagi negara lain yang dianggap merugikan kemudian langkah tersebut biasanya mendorong negara lain tersebut untuk menanggapi dengan tindakan balasan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun