Mohon tunggu...
Lukas Indra
Lukas Indra Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kilas Balik Media Online di Indonesia

15 September 2018   02:02 Diperbarui: 15 September 2018   11:19 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Media online mulai berkembang pada pertengahan 1990an. Pada 1994,  muncul media online pertama kali dan terus berkembang hingga sekarang.  Berikut selengkapnya menurut Margianto & Syaefullah, AJI.or.id.


Pertengahan 1990an

Internet mulai berkembang di Indonesia akibat dari sekelompok manusia yang tertarik untuk membangun jaringan komputer.

Adapun kelompok tersebut terdiri dari Rahmat M. Samik-Ibrahim, Suryono Adisoemarta, Muhammad Ihsan, Robby Soebiakto, Putu Surya, Firman Siregar, Adi Indrayanto, dan Onno W. Purbo.

1994: Awal Media Online Indonesia

Media online yang pertama kali "terbit" ialah www.republika.co.id. Media online tersebut hadir setahun setelah media Republika lahir. 

Berikutnya, hadir tempointeraktif.com (kini tempo.co) sebagai respon atas dibredelnya Majalah TEMPO ketika rezim Orde Baru. Bisnis Indonesia kemudian meluncurkan situsnya pada 2 September 1996.

Lalu, Harian Waspada yang berpusat di Sumatera Utara juga meluncurkan media online mereka pada 11 Juli 1997 dengan nama waspada.co.id. Pada tanggal 22 Agustus 1997 Kompas melahirkan media online mereka dengan nama Kompas.com. 

Tetapi, media online mereka hanya sebatas memindahkan berita di media cetak ke media online, kecuali TEMPO yang memang pada waktu itu tidak memiliki media cetak. 

1998: Awal Perubahan

Pada 9 Juli 1998 muncul media online baru, yakni detik.com. Berbeda dari media online pendahulunya, detik.com lebih menyajikan berita yang cepat dan lugas, serta unsur 5W+1H tidak selalu ada seluruhnya. 

Media tersebut dibuka dengan modal yang terbilang cukup mahal, yakni 40 juta rupiah, ketika krisis moneter pada waktu itu. 

2000-2003: Krisis Media Online

Pada rentang tahun ini banyak bermunculan media online baru. Hal itu tidak terlepas dari boomingnya dotcom. Sebagian besar media-media tersebut ditopang oleh pemilik modal yang kaya. 

Tetapi, hal itu tidak bertahan lama, karena tidak didukung dengan basis bisnis yang baik. Akhirnya, pada kisaran tahun 2003 media-media baru tersebut mulai berguguran. 

Hanya Kompas.com dan tempointeraktif.com yang bertahan karena ditopang oleh media cetak mereka. 

Setelah 2003: Awal Era Baru

Setelah tahun 2003, kegairahan pada media online terus meningkat. Hal itu ditandai dengan munculnya media online baru berbasis hiburan, yakni www.kapanlagi.com. 

Kemudian, konglomerat MNC juga turut menyumbang media online baru, yakni okezone.com. Perusahaan Bakrie pun tidak mau kalah dengan meluncurkan media VIVA. 

Sementara, para media online "lama" awalnya cukup terseok-seok, hingga akhirnya mereka merombak konsep media online. Seperti Kompas yang menggolontorkan 11 miliar untuk merombak kompas.com.

Hal yang dapat digarisbawahi ialah munculnya web 2.0 yang semakin interaktif bagi pengguna. Hal itu menuntut para pemilik media online untuk merombak sistem media online itu sendiri. Akhirnya, terbentuklah media online yang interaktif hingga kini. 

Sumber Referensi

Margianto, J.H. & Syaefullah, A. (n.d.). Media Online Pembaca, Laba, dan Etika. Jakarta: AJI Indonesia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun