Mohon tunggu...
Luhur Satya Pambudi
Luhur Satya Pambudi Mohon Tunggu... profesional -

Seorang lelaki sederhana yang suka menulis cerpen, soal sepak bola, dan bisa pula perihal lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Pevita Putri Prajurit Karomit

29 Juli 2011   16:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:15 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

”Tentu aku tetap mencintaimu. Aku sadar, aku bisa kehilanganmu setiap waktu. Kenyataannya kita masih bertemu lagi bukan? Tidakkah kita syukuri ini?”

”Pevita, kau memang anugerah paling indah yang pernah kupunya sepanjang usiaku di buana ini,” ucap Di-mifa dengan wajah berseri-seri.

Tak lama berselang, tibalah hari bahagia bagi Pevita, putri sang prajurit dari Karomit dan Di-mifa, putra mahkota kerajaan Bifet. Ketulusan cinta yang sempurna dalam kalbu telah menyatukan mereka berdua, kendati masih ada bekas luka di wajah cantik Pevita dan tangan Pangeran Di-mifa kini tinggal satu.

TAMAT

# Cerpen ini pernah dimuat di majalah Story No.19/25 Februari-24 Maret 2011.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun