Mohon tunggu...
Luhur Satya Pambudi
Luhur Satya Pambudi Mohon Tunggu... profesional -

Seorang lelaki sederhana yang suka menulis cerpen, soal sepak bola, dan bisa pula perihal lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mencari Istri Keempat

12 November 2010   13:57 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:40 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Penyanyi bernama panggung Elsa Rodrigo itu pun mengulurkan tangannya.

“Selamat malam juga, Pak. Saya senang bisa ketemu dengan penggemar saya seperti Bapak. Tapi kenal lebih dekat itu piye maksudnya?” tanya Elsa dengan logat Jawanya yang medok sambil mengernyitkan dahi.

Pak Mus pun angkat bicara, “Langsung saja ya jeng Elsa, saya ini sudah jatuh cinta pada sampeyan…”

Tanpa tedeng aling-aling Pak Mus spontan mengungkapkan perasaannya. Elsa terhenyak mendengarnya dan langsung memotong kata-kata pak tua itu,

“Nuwun sewu ya, Pak. Saya ini sudah menikah dan punya anak. Saya jelas akan menolak mentah-mentah kalau Bapak mau menjadikan saya sebagai istri. Sebagai istri resmi pun saya emoh, apalagi kalau saya jadi istri simpanan!”

Elsa yang selalu kemayu di atas panggung itu sekejab berubah menjadi wanita yang garang, nada bicaranya tegas dan agak tinggi.

“Begini-begini saya ini setia lho, Pak!” lanjut Elsa setengah berteriak.

Untuk menetralisasi suasana, Pak Andre pun kembali menjalankan perannya sebagai moderator pertemuan,

“Waduh, maaf sekali ya Mbak Elsa. Kami tidak tahu kalau Anda sudah berkeluarga. Mohon maafkan kesalahan teman saya yang sudah kesusu mengungkapkan perasaannya ini.”

Elsa pun segera bangkit dari kursinya, sementara Pak Mus terlihat salah tingkah. Ia tak mengira bahwa salah satu penyanyi favoritnya itu bisa bersikap sedemikian rupa. Pengelola orkes tampaknya melihat gelagat yang kurang baik. Ia pun menghampiri Pak Mus sambil mengajak Helda Angela, penyanyi lain kesukaan Pak Mus.

“Saya mohon maaf kalau penyanyi saya tadi tak sopan kepada bapak-bapak. Kalau saya tahu Bapak itu jatuh cinta sama Elsa, saya bisa kasih tahu dulu bahwa dia itu sudah berkeluarga. Jadi, yang seperti tadi tak akan terjadi. Nah, ini Helda minta saya menemaninya menghadap bapak-bapak. Helda ini baru kelas 2 SMA, Pak. Jadi terus terang saja belum kepikiran kalau harus segera jadi manten. Mungkin itu yang bisa saya katakan pada Anda berdua,” jelas pengelola orkes. Sejak peristiwa itu, Pak Mus tak pernah datang lagi ke tempat hiburan tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun