Ini sejelas jelasnya definisi, ku tandaskan biar memperjelas status ontologi; apa itu hasutan? Apa itu kemurnian. Tentu kau paham, karena ini sempat menjadi yang kita maksudkan
Atau justru jauh dari pemahaman, karena memang kau tak benar-benar sama dalam merumuskan makna
Ah? Sebagai itikad, Hitler-pun demikian, "manisku."
Apa masih ada sisa rasa benci yang masih tertinggal karena tak tuntas mencabut akar,
setelah kata "kejam" menandai sejarah dari sisa umurnya, padahal ia hanyalah pegawai negeri petugas partai.
Ia tak pernah punya ukuran menguji perkara-perkara silogisme; ide, tanda dan adanya ada
Ia sama seperti nasibku semalam
Atau sebaliknya. Juga nasib yahudi, yang sempat berteman sejenak, sesingkat sejarah menulisnya
Lucunya, dengan Jerman saat kanselir masih bergeming pada Nazi bersemboyan demagog, "der fuhrer!"
Hanya bersisa sejumlah manusia, agar bercerita tentang hebatnya panser, santet, bom kimia, berondong senapan, bergentayangan mengganti tugas kabut bebarengan dengan deru kapal terbang USS pada cucu mereka setelah pulang, dari perang, pembantaian, dan rasa iba ampunan Tuhan
Maksudku,