Mohon tunggu...
Lugas Rumpakaadi
Lugas Rumpakaadi Mohon Tunggu... Jurnalis - WotaSepur

Wartawan di Jawa Pos Radar Banyuwangi yang suka mengamati isu perkeretaapian.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Railfans Jepang Dapat Stigma Buruk, Perlukah Upaya Pencegahan di Indonesia?

4 April 2022   12:40 Diperbarui: 28 April 2022   23:18 2526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendapat ini didukung dengan adanya beberapa insiden seperti kekerasan pada pesepeda yang melintas saat ada kereta api lewat (photobombing) hingga penyerangan terhadap remaja yang menyebabkan patah tulang tahun lalu.

Tentunya, hal tersebut menjadi kekhawatiran tersendiri bagi beberapa kalangan penggemar kereta api lainnya. Kekhawatiran ini menyebabkan para penggemar kereta api ini harus siap dengan stigma masyarakat yang terlanjur terbentuk akibat perilaku negatif dari penggemar kereta api lainnya.

Seorang jurnalis perkeretaapian yang juga sempat bekerja di salah satu majalah kereta api terkenal di Jepang Jun Umehara menyebutkan alasan mengenai perilaku negatif toritetsu ini. Menurutnya, perilaku ini dikarenakan para toritetsu yang ingin mendapatkan momen foto terbaik.

Hal ini menurut saya masuk akal, mengingat saya juga adalah railfans yang juga menggemari bidang fotografi. Sebagai fotografer, saya juga akan berusaha untuk mendapatkan momen terbaik saat memotret kereta api. Ini menjadi sebuah kepuasan tersendiri bagi saya.

Faktor lainnya seperti berkurangnya jumlah kereta api yang pensiun dan pengembangan wilayah perkotaan menyebabkan berkurangnya ruang untuk menyalurkan hobi fotografi ini. 

Momen foto yang dikumpulkan para toritetsu ini ibarat sebuah puzzle. Saat kereta api mencapai momen terakhirnya (pensiun) penggemarnya akan menangkap momen tersebut untuk melengkapi koleksi fotonya.

Sementara itu, faktor seperti pengembangan wilayah ini biasanya menghancurkan tempat-tempat pengambilan foto kereta api terbaik. 

Toritetsu umumnya memiliki kekaguman terhadap foto kereta api yang mereka lihat di majalah kereta api saat kecil. Hal itu membuat mereka juga ingin melakukan hal yang sama ketika akan mengambil foto ketika sudah dewasa.

Beberapa foto biasanya menampilkan kereta api yang jelas tanpa hambatan seperti pohon, pagar, maupun penumpang. 

Namun, hampir mustahil untuk mendapatkan foto seperti itu ketika para pengembang perumahan mengubah lanskap dari lokasi foto yang didapatkan oleh fotografer di majalah kereta api beberapa tahun sebelumnya.

Untuk mengatasi masalah dengan para toritetsu operator kereta api pada umumnya melakukan pengetatan keamanan di wilayahnya. Namun, hal ini dinilai tidak menyelesaikan permasalahan mulai dari akarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun