Mohon tunggu...
Luhur Gadis Fil Fadhlillah
Luhur Gadis Fil Fadhlillah Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar Sekolah

Saya suka membaca. Salah satu yang favorit (Harry Potter)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Waktu yang Tepat

23 September 2024   17:52 Diperbarui: 25 September 2024   15:08 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Tiba-tiba saja kau bilang begitu? Ada apa?" Tanyaku dengan tajam. "Eh anu, tidak apa-apa kok, lihat warna tali itu, sama sekali tidak cocok bila dipadukan. Kamu ini bisa gak sih milih warna yang bagus?" sambil menunjuk-nunjuk hasil karyaku. "Ini warna yang trend tahu!" Balasku. 

Dari percakapan itu, topik percakapan kami mulai merambah kemana-mana dan sejak itulah kami mulai dekat satu sama lain. Walaupun kami sekelas, tapi kami tidak pernah berkomunikasi. Baru kali ini kami seakrab ini. Tiga gantungan kunci akhirnya selesai kami buat. Kemudian dia memberikan gantungan kunci yang dia buat kepadaku. 

"Ini tadi ada lebihan, buat kamu saja." 

"Tidak usah buat kamu saja." Kataku. 

"Ini spesial karena dibuat oleh Faiz tahu!" Jawabnya dengan nada bergaya. 

"Sombong amat." Nadaku mengejek

 ***

Kembali ke masa kini. "Kisah itu sudah lama sekali ya Nan?" Tanya Hesti. "Kamu benar Hes, cerita itu sudah lama sekali" Jawabku. "Cantik sekali temanku satu ini." Puji Hesti melihatku memakai gaun pengantin."You're so cute Nanda!" Kata MUA yang meriasku. "Terimakasih mbak, ini juga karena didandanin sama mbak nya." Balasku. Tak lama ayah datang kemudian memelukku. "Hari ini ayah harus melepaskan mu nak. Ayah yakin Faiz adalah anak yang baik,dia akan melindungi mu segenap hati." Ucap ayah dengan matanya yang mulai berkaca-kaca. Aku mulai menangis di pelukan ayahku.

***

Setahun berlalu, aku naik kelas 2 SMA. Waktu itu seperti biasa aku berangkat sekolah sendiri. Meski hubungan kami dekat dan jarak rumah kami yang lumayan dekat juga, kami tidak berangkat sekolah bersama. Sebenarnya Faiz sudah sering menawariku untuk berangkat sekolah bersama dia, hanya saja aku ingin berangkat sendiri agar aku lebih mandiri dan tidak merepotkannya. Suatu hari aku berangkat sekolah mengendarai sepeda motor seperti biasa, tak lama tiba-tiba dari arah berlawanan ada sepeda motor yang ngebut dan (bruakk) aku ditabrak oleh sepeda motor tersebut. Aku terjatuh, darah mengucur dari kedua lututku, kakiku terluka lumayan dalam. Saat itu benar-benar tidak ada yang mau menolongku, malah mereka mengambil video kecelakaan tersebut. Wajar saja karena orang-orang sama sibuknya dan takut disangka sebagai pelaku. Apa dayaku, kedua lututku terluka dan aku kesulitan untuk berjalan hingga hal yang tak disangka terjadi. Faiz tiba-tiba datang kemudian langsung menolongku. 

"Ini harus ke Rumah sakit Nan." Ucap Faiz dengan penuh kekhawatiran. 

"Kamu kok tiba-tiba ada disini Iz?" Kataku menahan kesakitan. 

"Sudahlah, ayo kita ke Rumah sakit!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun