RekomendasiÂ
Beberapa rekomendasi strategis yang dapat dipertimbangkan dalam konteks ini, meliputi:
1. Penguatan Arsitektur Kawasan: Mendorong penguatan mekanisme dialog dan kerja sama kawasan yang inklusif, termasuk melalui ASEAN-led mechanisms. Ini penting untuk mencegah polarisasi dan membangun mutual trust di antara negara-negara kawasan.
2. Diversifikasi Kemitraan Strategis: Mengembangkan hubungan yang lebih erat dengan middle powers di kawasan seperti Jepang, India, dan Korea Selatan, tanpa harus memilih sisi dalam persaingan AS-China.
3. Penguatan Kapasitas Maritim: Meningkatkan kemampuan untuk mengamankan kepentingan maritim nasional, termasuk melalui modernisasi armada dan infrastruktur pertahanan maritim.
4. Engagement Ekonomi Strategis: Memanfaatkan peluang kerja sama ekonomi dengan China sambil memastikan hal tersebut tidak mengorbankan kepentingan strategis nasional.
5. Diplomasi multilateral yang efektif: Menggunakan forum-forum multilateral untuk membangun konsensus kawasan dalam menghadapi tantangan bersama.
Diplomasi strategis di Indo-Pasifik diperkirakan bakal semakin ditentukan oleh kemampuan negara-negara kawasan dalam menavigasi kompleksitas hubungan dengan China.
Success stories dari Jepang dan Filipina menunjukkan bahwa pendekatan yang terukur dan multidimensional dapat menjadi kunci dalam menghadapi tantangan ini.
Indonesia, dengan posisi strategisnya, memiliki potensi besar untuk memainkan peran lebih signifikan dalam membentuk arsitektur kawasan yang stabil dan inklusif.
Namun, upaya itu membutuhkan komitmen jangka panjang dalam membangun kapabilitas nasional, memperkuat kerja sama kawasan, dan mengembangkan pendekatan diplomatik yang sophisticated.