Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pemerintahan Prabowo-Gibran: Memperkuat Demokrasi Indonesia Pasca-Era Jokowi

15 Oktober 2024   20:23 Diperbarui: 15 Oktober 2024   20:37 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRFiFPnIPMvWVG9nRpNQ_46cMEhsYfSU_IDTQ&usqp=CAU

Meskipun telah ada kemajuan dalam pembangunan infrastruktur, kesenjangan ekonomi masih menjadi masalah serius. Salah satunya adalah isu ketimpangan ekonomi dan sosial.

Kabinet zaken Prabowo harus mampu merumuskan kebijakan yang tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memastikan distribusi manfaat pembangunan yang lebih merata. Kebijakan semacam ini diharapkan bisa mencegah erosi dukungan terhadap sistem demokrasi akibat kekecewaan ekonomi.

Tantangan lain yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimana mengelola pluralisme dan keberagaman Indonesia dalam konteks demokrasi. Era Jokowi telah menyaksikan munculnya beberapa tensi identitas yang mengancam kohesi sosial. 

Kabinet zaken perlu merumuskan kebijakan yang mempromosikan toleransi dan inklusivitas, sambil tetap menghormati kekhasan budaya dan identitas lokal.

Di bidang hubungan internasional, kabinet Prabowo juga harus mempertimbangkan bagaimana positioning Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar ketiga di dunia. Diplomasi demokrasi seperti apa yang dapat digunakan sebagai instrumen penting dalam meningkatkan peran dan pengaruh Indonesia di kancah global.

Keberhasilan kabinet zaken Prabowo dalam memperkuat demokrasi Indonesia pasca-Jokowi akan sangat bergantung pada kemampuannya untuk menyelaraskan berbagai kepentingan dan perspektif. 

Komposisi kabinet yang mencakup tokoh-tokoh dari berbagai latar belakang, termasuk akademisi, aktivis, dan politisi, memberikan potensi untuk pendekatan yang komprehensif dalam menangani isu-isu demokrasi.

Meski begitu, tantangan terbesar mungkin terletak pada bagaimana mengimplementasikan visi kabinet zaken ini dalam realitas politik Indonesia yang kompleks. Prabowo dan kabinetnya harus mampu menunjukkan bahwa pendekatan teknokratis dapat berjalan seiring dengan penguatan institusi-institusi demokrasi.

Kabinet zaken Prabowo 2024-2029 memiliki peluang historis untuk membawa demokrasi Indonesia ke tingkat yang lebih matang pasca-era Jokowi. Dengan pendekatan yang tepat, kabinet ini dapat tidak hanya melanjutkan pembangunan ekonomi, tetapi juga memperkuat fondasi demokrasi Indonesia. 

Keberhasilan dalam menyeimbangkan berbagai aspek ini akan menentukan apakah Indonesia dapat muncul sebagai model demokrasi yang sukses di kawasan Asia dan dunia berkembang.

Tantangan memang besar, namun potensi untuk kemajuan juga signifikan. Jika berhasil, kabinet zaken Prabowo dapat membuka babak baru dalam sejarah demokrasi Indonesia, di mana expertise dan kompetensi berjalan seiring dengan nilai-nilai demokratis dan partisipasi publik yang luas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun