Dalam menghadapi tantangan spesifik, misalnya kebangkitan China, Harris kemungkinan akan mengadopsi pendekatan yang menggabungkan persaingan strategis dengan kerja sama selektif.Â
Kebijakan Harris terhadap China akan mencerminkan 'kompetisi bertanggung jawab', berfokus pada perlindungan kepentingan AS sambil mencari bidang-bidang kerjasama potensial seperti perubahan iklim dan non-proliferasi nuklir.
Soal krisis di Timur Tengah, Harris akan mengejar pendekatan yang lebih seimbang. AS mungkin bisa memainkan peran mediator yang lebih aktif dalam konflik Israel-Palestina, sambil mempertahankan komitmen AS terhadap keamanan Israel.Â
Kemungkinan arah kebijakan luar negeri Kamala Harris di atas dapat dikatakan mencerminkan kontinuitas dengan prinsip-prinsip inti Partai Demokrat, sambil beradaptasi dengan realitas geopolitik yang berubah. Tentunya masih ada kebijakan-kebijakan lainnya, apalagi yang bersifat sementara atau tiba-tiba.Â
Kemampuan Harris menavigasi berbagai ketegangan itu bakal sangat menentukan efektivitas dan dampak kebijakan luar negerinya terhadap posisi global Amerika Serikat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H