Keberhasilan China dalam memfasilitasi kesepakatan ini tidak dapat diremehkan. Sebagai salah satu negara pertama yang mengakui PLO dan negara Palestina, China telah lama menjadi pendukung setia perjuangan rakyat Palestina.
Dalam pertemuan di Beijing, pemerintah China menunjukkan perannya yang semakin menonjol di kawasan Timur Tengah. Sebelumnya, China juga berhasil menjadi perantara dalam perjanjian damai antara Arab Saudi dan Iran.
Menurut Menteri Luar Negeri China Wang Yi, rekonsiliasi internal Palestina adalah kunci untuk menyelesaikan masalah Palestina dan mencapai perdamaian serta stabilitas di Timur Tengah. Deklarasi Beijing diharapkan dapat membuka jalan bagi penyelesaian konflik Israel-Palestina yang telah berlangsung selama puluhan tahun
Tantangan
Namun, tantangan yang dihadapi dalam mengimplementasikan kesepakatan ini tidak boleh disepelekan. Banyak pihak beranggapan masih ada komplikasi yang harus diatasi.Â
Salah satunya adalah permusuhan yang mendalam antara faksi-faksi Palestina dan oposisi Barat terhadap peran Hamas dalam pemerintahan. Tantangan lainnya yaitu, tidak ada jadwal yang jelas untuk implementasi kesepakatan Deklarasi Beijing tersebut.
Ada pandangan bahwa pembentukan pemerintahan persatuan apapun yang melibatkan Hamas bakal ditolak oleh Amerika Serikat, Israel, dan Inggris. Ketiga negara itu sepertinya memiliki konsensus untuk mengecualikan Hamas dari peran apapun setelah perang.
Akibatnya, dukungan internasional, terutama dari negara-negara Barat, akan menjadi kunci bagi keberhasilan implementasi Deklarasi Beijing.
Di sisi lain, para pejuang Hamas menyambut baik deklarasi tersebut. Bagi Hamas, kesepakatan ini menciptakan "hambatan terhadap semua intervensi regional dan internasional yang berupaya untuk memaksakan kenyataan yang bertentangan dengan kepentingan rakyat Palestina".Â
Namun, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah menyatakan tujuannya untuk menghancurkan Hamas. Berbeda dengan kelompok Fatah, banyak pihak eksternal memandang Hamas sebagai kelompok teroris yang didukung Iran.
Di tengah berbagai tantangan itu, Deklarasi Beijing tidak bisa dielakkan sekaligus menjadi langkah penting dalam upaya menyatukan Palestina dan membuka jalan bagi penyelesaian konflik yang telah berlangsung lama.Â