Makna kedaulatan dalam konteks rivalitas AS-China di Laut China Selatan mencerminkan pergeseran yang lebih luas dalam geopolitik global. Konsep ini tidak lagi terbatas pada pemahaman tradisional tentang kontrol teritorial, tetapi telah berkembang menjadi instrumen kompleks untuk memproyeksikan kekuatan, menegaskan kepentingan strategis, dan membentuk tatanan regional.Â
Ketika kedua negara adidaya terus bersaing untuk pengaruh, pemahaman yang berevolusi tentang kedaulatan ini akan terus memainkan peran sentral dalam membentuk dinamika kawasan dan tatanan internasional yang lebih luas.
Tantangan ke depan bagi komunitas internasional adalah menemukan keseimbangan antara menghormati interpretasi kedaulatan yang berbeda dan mempertahankan stabilitas regional serta global.Â
Hal ini mungkin memerlukan pendekatan inovatif terhadap diplomasi maritim, pengembangan mekanisme resolusi konflik yang baru, dan mungkin bahkan redefinisi konsep kedaulatan itu sendiri dalam konteks maritim abad ke-21.Â
Hanya dengan adaptasi dan pemahaman bersama seperti itu, kita dapat berharap untuk mengurangi ketegangan dan menciptakan tatanan maritim yang lebih stabil dan adil di Laut China Selatan dan di luarnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H