Kondisi itu memungkinkan potensi konflik di sekitar AS dan China. Meski begitu peluang konflik di Indo-Pasifik pecah menjadi perang cenderung lebih rendah dibandingkan di Eropa (Atlantik).
Melalui analisis wacana Fairclough, kontestasi wacana Indo-Pasifik mencerminkan persaingan kekuasaan dan pengaruh antara negara-negara besar di kawasan yang semakin strategis ini. Analisis wacana kritis Fairclough menjelaskan bagaimana narasi-narasi dominan, seperti FOIP dan BRI, dibentuk oleh relasi kuasa yang timpang dan berpotensi memicu ketegangan.
Namun di sisi lain, terdapat pula ruang untuk mengartikulasikan wacana alternatif yang lebih inklusif dan emansipatif. Negara-negara di Indo-Pasifik, khususnya ASEAN, tetap dapat secara aktif terlibat dalam mengonstruksi wacana bersama yang menjembatani kepentingan berbagai pihak sembari memaksimalkan peluang kerja sama.Â
Berbagai upaya untuk mendorong narasi-narasi yang lebih inklusif dan setara sangat diperlukan. Pendekatan yang lebih strategis dan berimbang diyakini dapat mendorong kawasan Indo-Pasifik menjadi episentrum kemakmuran dan perdamaian di abad ke-21.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H