Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Analisis Fairclough mengenai Konflik dan Kerja Sama di Indo-Pasifik

14 Mei 2024   00:26 Diperbarui: 15 Mei 2024   07:04 425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kondisi itu memungkinkan potensi konflik di sekitar AS dan China. Meski begitu peluang konflik di Indo-Pasifik pecah menjadi perang cenderung lebih rendah dibandingkan di Eropa (Atlantik).

Melalui analisis wacana Fairclough, kontestasi wacana Indo-Pasifik mencerminkan persaingan kekuasaan dan pengaruh antara negara-negara besar di kawasan yang semakin strategis ini. Analisis wacana kritis Fairclough menjelaskan bagaimana narasi-narasi dominan, seperti FOIP dan BRI, dibentuk oleh relasi kuasa yang timpang dan berpotensi memicu ketegangan.

Namun di sisi lain, terdapat pula ruang untuk mengartikulasikan wacana alternatif yang lebih inklusif dan emansipatif. Negara-negara di Indo-Pasifik, khususnya ASEAN, tetap dapat secara aktif terlibat dalam mengonstruksi wacana bersama yang menjembatani kepentingan berbagai pihak sembari memaksimalkan peluang kerja sama. 

Berbagai upaya untuk mendorong narasi-narasi yang lebih inklusif dan setara sangat diperlukan. Pendekatan yang lebih strategis dan berimbang diyakini dapat mendorong kawasan Indo-Pasifik menjadi episentrum kemakmuran dan perdamaian di abad ke-21.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun