Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Penambahan Kementerian Demi Stabilitas Politik dan Konsolidasi Demokrasi

11 Mei 2024   00:13 Diperbarui: 11 Mei 2024   02:54 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Joko Widodo didampingi Wapres Ma'ruf Amin berfoto bersama jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju yang baru dilantik di tangga beranda Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/10/2019).(ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI)

Prinsip demokrasi mengedepankan aspirasi dan partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan kebijakan publik. Dari perspektif demokrasi, penambahan kementerian merupakan bentuk perwujudan dari kedaulatan rakyat. 

Dalam sistem demokrasi, pemerintah bertanggung jawab untuk menjalankan mandat yang diberikan oleh rakyat melalui pemilihan umum. Penambahan kementerian yang didasarkan pada kebutuhan dan aspirasi masyarakat merupakan bentuk responsivitas pemerintah terhadap kehendak rakyat. 

Dengan demikian, kebijakan ini dapat memperkuat legitimasi pemerintah di mata masyarakat. Penambahan kementerian berperan penting dalam menjaga stabilitas politik dan konsolidasi demokrasi di Indonesia. 

Kementerian-kementerian baru meningkatkan  efektivitas pemerintah dalam mengelola konflik dan perbedaan kepentingan yang ada di masyarakat. Aspirasi dari berbagai kelompok masyarakat dapat diadopsi untuk mencari titik temu yang berujung pada konsensus. 

Hal ini dapat mengurangi potensi konflik dan ketegangan politik yang dapat mengancam stabilitas nasional. Pemerintah dapat berkonsentrasi pada pembangunan ekonomi dengan dukungan legitimasi dan stabilitas politik.

Penambahan kementerian juga dapat memperkuat konsolidasi demokrasi melalui perluasan ruang partisipasi dan representasi masyarakat dalam proses pengambilan kebijakan publik. Kementerian-kementerian baru dapat menjadi saluran bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi dan terlibat aktif dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program-program pembangunan. 

Namun demikian, penambahan kementerian juga perlu mempertimbangkan aspek efisiensi dan efektivitas dalam penyelenggaraan pemerintahan. Penambahan kementerian harus diikuti dengan penataan struktur organisasi yang ramping dan fleksibel, serta penguatan koordinasi dan sinergi antar kementerian. 

Tuiuannya yaitu menghindari tumpang tindih kewenangan dan pemborosan anggaran negara. Selain itu, penambahan kementerian juga harus disertai dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia dan tata kelola yang baik.

Lebih jauh, penambahan kementerian juga harus diikuti dengan penguatan mekanisme checks and balances antar lembaga negara. DPR sebagai representasi rakyat harus menjalankan fungsi pengawasan yang efektif terhadap kinerja kementerian-kementerian baru. 

Selanjutnya, lembaga-lembaga independen seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Ombudsman juga harus dilibatkan dalam mengawasi dan mengevaluasi kinerja kementerian untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan dan praktik korupsi.

Pada akhirnya, keberhasilan penambahan kementerian dalam menyelesaikan permasalahan bangsa, menjaga stabilitas politik, dan mengonsolidasikan demokrasi akan sangat bergantung pada komitmen dan kerja keras dari seluruh elemen pemerintahan dan masyarakat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun