Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Dinamika Aliansi Negara-Negara di Timur Tengah Terhadap Israel dan Iran

16 April 2024   16:41 Diperbarui: 17 April 2024   04:00 718
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam bukunya "The Tragedy of Great Power Politics" (2001), John J. Mearsheimer mengungkapkan kecenderungan negara-negara berusaha memaksimalkan kekuatan relatifnya terhadap negara-negara lain dalam upaya memastikan keamanan nasionalnya.

Selain itu, polarisasi dukungan juga terjadi di dalam Organisasi Kerjasama Islam (OKI). Negara-negara Teluk Arab di OKI cenderung pro-Israel. Sedangkan, negara-negara, seperti Malaysia dan Indonesia lebih condong kepada Iran. 

Hal ini tentu saja menghambat upaya OKI untuk mengambil sikap tegas dalam menangani konflik Israel-Iran. Menurut Karen A. Mingst dan Iván M. Arreguín-Toft (2017), organisasi internasional seringkali menghadapi kesulitan dalam mengambil tindakan kolektif karena adanya perbedaan kepentingan di antara negara-negara anggotanya.

Ilustrasi bendera Israel-Iran. (Dok ddhk.org)
Ilustrasi bendera Israel-Iran. (Dok ddhk.org)

Perbandingan aliansi

Polarisasi dukungan di antara negara-negara Timur Tengah terhadap Israel dan Iran dalam konteks eskalasi ketegangan terkini memiliki beberapa kesamaan dan perbedaan dengan situasi sebelumnya.

Kesamaan:

1. Pola aliansi tradisional

Pola aliansi tradisional di Timur Tengah masih relatif konsisten, di mana negara-negara Arab Teluk seperti Arab Saudi, UEA, Bahrain, dan Kuwait cenderung mendukung Israel dalam menghadapi Iran. 

Sementara Iran masih mendapat dukungan dari Suriah, Hizbullah, Hamas, dan milisi-milisi Syiah di Irak. Pola ini telah terbentuk sejak lama dan didasarkan pada pertimbangan ideologis, ancaman yang dihadapi, serta kepentingan nasional masing-masing negara.

2. Persaingan Iran-Arab Saudi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun