Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Rusia-Ukraina Dalam Perang Wacana?

24 Maret 2024   00:00 Diperbarui: 24 Maret 2024   00:24 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konstruksi sosial tentang keamanan, ancaman, dan identitas nasional memainkan peran kunci dalam dinamika konflik ini. Pendekatan ini memungkinkan kita untuk mempertanyakan dan mendelegitimasi diskursus dominan, menawarkan pemahaman yang lebih dalam tentang dinamika kekuasaan, dan memberi kita alat untuk membayangkan solusi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Dengan memahami konstruksi makna dan power dalam perang ini, kita dapat membuka ruang untuk dialog kritis dan solusi yang lebih damai. Perang, misalnya, tidak sekedar menebalkan identitas masing-masing pihak, tapi sekaligus juga menghancurkan identitas itu.

Perang Rusia-Ukraina adalah contoh bagaimana wacana dan bahasa dapat digunakan untuk memanipulasi dan mengendalikan orang. Pendekatan post-strukturalisme menawarkan cara pandang yang berbeda untuk memahami perang ini. 

Pendekatan post-strukturalisme juga dapat membantu kita memahami bagaimana perang ini telah memengaruhi rakyat Ukraina dan negara-negara lain. 

Tragisnya, post-strukturalisme justru membantu kita melihat dengan kasut mata soal bagaimana narasi dan propaganda telah digunakan untuk menjustifikasi kekerasan dan penderitaan, seperti pada perang-perang lainnya, termasuk antara Israel-Palestina. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun