Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Keketuaan Laos di ASEAN 2024

20 Februari 2024   16:09 Diperbarui: 21 Februari 2024   07:51 614
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketimbang sebagai ketua, posisi pemimpin menuntun ketua ASEAN mengerahkan lebih banyak resources untuk mengelola keberlangsungan capaian dan menyelesaikan persoalan regional di Asia Tenggara.

Kepemimpinan di ASEAN menuntut kemampuan diplomasi dan pengalaman dalam mengelola berbagai tantangan di Asia Tenggara. Tantangan itu bisa berbentuk persaingan kepentingan antara Amerika Serikat dan China, konflik Laut China Selatan (LCS), dan krisis politik di Myanmar.

Tantangan itu merupakan masalah lama dan berkepanjangan yang belum selesai hingga kini. Kepentingan Laos akan menentukan sejauh mana akan mempengaruhi dan mengarahkan ASEAN di 2024.

Kebijakan luar negeri

Secara umum, Laos menjalankan kebijakan luar negeri yang netral dan berhati-hati. Laos berusaha menjaga hubungan baik dengan tetangga-tetangganya, terutama Vietnam, Thailand, Kamboja, dan Tiongkok.

Kebijakan luar negeri Laos secara tradisional memang menunjukkan pengaruh yang lebih besar dari China. Apalagi proyek-proyek Belt and Road Initiative (BRI) telah mendorong Laos ke dalam “jebakan utang” dengan China (Chachavalpongpun, 2022).

Pada 2024, ada perkiraan bahwa Laos akan mencoba menyeimbangkan dominasi China melalui peningkatan kerja sama dengan negara-negara Barat dan ASEAN (Vu & Tran, 2021). Upaya ini bertujuan mengurangi kritik terhadap dominasi China di Laos.

Namun demikian, negara ini dikawatirkan memiliki kesulitan untuk mengabaikan pengaruh China. Kenyataan mengenai kedekatan dan ketergantungan Laos kepada China sering dipertimbangkan sebagai faktor penting untuk menjelaskan perilaku politik luar negerinya di Asia Tenggara, termasuk di ASEAN.

Tantangan

Di ASEAN, krisis Myanmar akibat kudeta militer 2021 membuat ASEAN kesulitan menemukan solusi karena perbedaan pendapat antar anggota. Sebagai ketua ASEAN 2024, Laos memiliki peluang mendorong penyelesaian krisis walaupun kecil.

Laos bisa memanfaatkan hubungan baik dengan junta militer Myanmar melalui China dan Rusia (Kurlantzick, 2023). Jika dimungkinkan, Laos bisa memanfaatkan China untuk mendekati dan memberikan jalan penyelesaian damai di Myanmar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun