Sistem politik yang demokratis juga menyebabkan bahwa kedaulatan sebuah negara tidak sekedar diukur dari kemampuan negara untuk menjaga keutuhan negara dari ancaman pertahanan dan keamanan, tetapi juga ditentukan oleh kapabilitas negara untuk memberikan rasa aman kepada warganegaranya. Ketidakmampuan sebuah negara untuk melindungi warganegaranya dapat mengundang PBB mengirimkan pasukan penjaga perdamaiannya (United Nations for Peace-Keeping Operation/UNPKO)
2. Letak geografi dan jumlah penduduk
Faktor domestik kedua adalah geografi dan penduduk. Kedua faktor ini merujuk pada sebagian dari prasyarat dari pembentukan sebuah negara, yaitu memiliki wilayah dan penduduk. Semakin besar wilayah dan banyak penduduknya akan mempengaruhi orientasi PLN negara tersebut. Kecenderungan PLN negara kecil, seperti Singapura, sangat berbeda dengan negara sebesar Indonesia.Â
Perbedaan orientasi atau sikap PLN kedua negara itu tampak jelas ketika dihadapkan kepada pilihan untuk mendukung, menolak, atau bersikap netral terhadap kehadiran Amerika Serikat atau China di Asia Tenggara. Perbedaan itu juga muncul pada kejelasan sikap Singapura dan kehati-hatian Indonesia dalam merespon pembentukan aliansi pertahanan baru di antara Australia, United Kingdom, dan United States (AUKUS) dalam pengadaan kapal selam nuklir.Â
3. KelompokÂ
Faktor ketiga adalah kelompok, seperti partai politik, lembaga swadaya masyarakat (LSM), kelompok kepentingan (seperti, forum akademisi asosiasi pengusaha), lembaga penelitian atau pusat studi (think tanks), dan lain-lain. Dalam konteks Indonesia, PLN negara ini tidak bisa mengabaikan pemikiran para akademisi dari berbagai kampus, LIPI, CSIS, dan CIDES. Berbagai kelompok lain sesuai dengan isu yang menjadi perhatian dalam diplomasi Indonesia.Â
Peranan NU dan Muhammadiyah juga termasuk di dalam faktor domestik ini dalam mendukung diplomasi perdamaian antara pemerintah Filipina dan kelompok di Filipina Selatan, antara pemerintah Thailand dengan kelompok pemberontak di Thailand Selatan.Â
Di masa pandemi Covid-19, pertimbangan dari Ikatan Dokter Indonesia dan kelompok lainnya menjadi masukan penting untuk menentukan bagaimana diplomasi vaksin Indonesia dijalankan.Â
4. Individu
Selain ketiga faktor domestik di atas, faktor keempat adalah peran individu yang memiliki otoritas tertentu dalam bidang-bidang keahlian tertentu. Individu-individu seperti ini seringkali disebut sebagai komunitas epistemik (epistemic community). Selain keahlian, mereka juga memanfaatkan jaringan mereka di luar negeri untuk mendukung diplomasi Indonesia.Â
Beberapa pengusaha besar atau konglomerat pernah ditunjuk sebagai utusan khusus pada masa pemerintahan Habibie. Tugas utama mereka adalah meyakinkan pengusaha di wilayah penunjukkan mereka bahwa pemulihan ekonomi telah berjalan baik dan mendorong investasi asing masuk ke Indonesia pada masa krisis ekonomi.