Keempat, jadwal penulisan skripsi (timeline). Setelah membuat kerangka penulisan, mahasiswa perlu menentukan jadwal penulisan skripsi agar mimiliki komitmen terhadap waktu penyelesaian skripsi. Pembuatan jadwal ini tentu saja perlu realistis dan dapat dipertanggung jawabkan.Â
Beberapa pertimbangannya adalah situasi mahasiswa itu sendiri dan aturan main di kampus mengenai waktu tercepat menyelesaikan skripsi.Â
Dengan cara ini, mahasiswa tidak memiliki peluang untuk overthinking sebagai alasan dari lamanya penulisan skripsi.
Kelima, memiliki hubungan baik dengan dosen (terutama dosen pembimbing skipsi) dan teman.Â
Bagi mahasiswa yang terbuka atau gaul atau memiliki teman ngobrol, persoalan menentukan judul ini tidak perlu dipikirkan berlarut-larut.Â
Diskusi dengan teman bisa menjadi cara terbaik mencari solusi mengenai judul apa yang sebaiknya dipilih untuk ditulis.Â
Begitu juga hubungan baik dengan dosen pembimbing skripsi perlu dilakukan agar proses penulisan skripsi berjalan sesuai dengan topik dan rencana awal.Â
Dengan cara ini, overthinking yang tidak perlu yang muncul gara-gara hubungan kurang baik dengan teman atau dosen dapat dihindari dan tidak berdampak pada proses penulisan skripsi.
Satu hal penting yang perlu diperhatikan di sini adalah penyebab mahasiswa mengalami overthinking dalam penulisan skripsi tidak selalu berasal dari mahasiswa itu sendiri.Â
Terlalu menyederhanakan masalah jika seperti itu. Namun demikian, beberapa persoalan di atas adalah persoalan riil yang dihadapi mahasiswa di kampus.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H