Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Urgensi Kearifan Lokal dalam Mencegah Banjir

12 Januari 2021   16:06 Diperbarui: 12 Januari 2021   16:09 1606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://3.bp.blogspot.com/-24FM-Vhuh1Y/VYJmqNrrrWI/AAAAAAAAA5s/liy7sOIfw_Q/s1600/komik%2Bbanjir.JPG

Keempat, strategi atau cara yang mana yang cocok akan tergantung pada banyak pertimbangan. Harapannya adalah bahwa cara-cara umum dan hasil studi banding itu bersifat alternatif dan melengkapi, bukannya mengurangi atau, bahkan, menghilangkan posisi kearifan lokal dalam penanggulangan bencana banjir. Kearifan lokal diharapkan tetap menjadi pilihan pertama karena praktik itu memang sudah lama dijalankan masyarakat setempat.

Dengan cara berpikir ini, kita bisa tetap merawat dan mewariskan pengetahuan dan praktek kearifan lokal dalam penanggulangan banjir kepada generasi selanjutnya. Mereka pun tetap bisa melestarikannya, tanpa khawatir atas resiko tercerabut dari akar lokal. Globalisasi tetap berjalan tanpa mengusik peran penting kearifan lokal dalam mencegah atau mitigasi bencana banjir.

Sekian dulu diary atau catatan kuliah hari ini ya. Terimakasih.

Sumber: 1

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun