Dalam konteks itu, tantangan besar yang dihadapi China adalah menyesuaikan perilaku dengan negara-negara lain berdasarkan peran global yang ingin dijalankan. Setelah kesepakatan perdagangan bebas RCEP di antara 15 negara di Asia Pasifik memberikan keuntungan ekonomi, Beijing memanfaatkan diplomasi vaksin untuk membangun hegemoni globalnya.Â
Oleh karena itu, jika China ingin mengisi kekosongan kepemimpinan global yang ditinggalkan AS, maka China perlu melakukan penyesuaian perilaku hubungan internasionalnya. Tujuannya adalah mengurangi resistansi dan, sebaliknya meningkatkan dukungan dari berbagai negara terhadap kehadiran China sebagai pemimpin global.