Senja Tiba
Fajar tertunda
Senja Temaram
Fajar tak ingin padam
Sendiri dalam sepi
begitu kata orang yang meratapi
sendiri tak berarti diri selalu merugi
memang kawan bukan segalanya
tapi menyelami dalamnya hati milik sendiri
lebih mulia dari meratapi hati insan lainnya
kala emosi menjadi penguasa
kala ria menggelayuti nurani
kala itu berlindunglah dari godaannya
godaan yang menjerumuskan pada api
sungguh kulit durianlah yang tajam
tapi jauh kedalam
menyibakkan keharuman dan kepuasan yang mendalam
sabar adalah pilihan
pilihan tuk menjadi pribadi yang tetap tenang
manusia bukan sandaran
manusia bukan pula acuan
tatkala kecewa karna manusia
memang wajar dan begitu adanya
manusia berhati siapa bisa mencuri
penantianlah menjadi satu jalan
persembahan yang mendalam
tuk satu orang pilihan dari sang penguasa siang dan malam
menuju keridoan sang pembolak-balik hati kita kawan,
kala sendiri di telan bumi
begitu hati ini jangan dibuai
kesendirian bukan tanda kerapuhan
apalagi kelemahan
justru sebuah persembahan jiwa
yang tak sembarang insan memahaminya
akhirnya,
membentengi diri dengann kesendirian adalah pilihan
Senja Tiba
Fajar tertunda
Senja Temaram
Fajar pun akhirnya padam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H