Mohon tunggu...
Ludiana Septi Susanti
Ludiana Septi Susanti Mohon Tunggu... -

seorang pembelajar hidup yang kan terus berjuang menyongsong fajar hingga fajar temaram

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sendiri Bukan Berteman Sepi

29 April 2013   21:27 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:24 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Senja Tiba

Fajar tertunda

Senja Temaram

Fajar tak ingin padam

Sendiri dalam sepi

begitu kata orang yang meratapi

sendiri tak berarti diri selalu merugi

memang kawan bukan segalanya

tapi menyelami dalamnya hati milik sendiri

lebih mulia dari meratapi hati insan lainnya

kala emosi menjadi penguasa

kala ria menggelayuti nurani

kala itu berlindunglah dari godaannya

godaan yang menjerumuskan pada api

sungguh kulit durianlah yang tajam

tapi jauh kedalam

menyibakkan keharuman dan kepuasan yang mendalam

sabar adalah pilihan

pilihan tuk menjadi pribadi yang tetap tenang

manusia bukan sandaran

manusia bukan pula acuan

tatkala kecewa karna manusia

memang wajar dan begitu adanya

manusia berhati siapa bisa mencuri

penantianlah menjadi satu jalan

persembahan yang mendalam

tuk satu orang pilihan dari sang penguasa siang dan malam

menuju keridoan sang pembolak-balik hati kita kawan,

kala sendiri di telan bumi

begitu hati ini jangan dibuai

kesendirian bukan tanda kerapuhan

apalagi kelemahan

justru sebuah persembahan jiwa

yang tak sembarang insan memahaminya

akhirnya,

membentengi diri dengann kesendirian adalah pilihan

Senja Tiba

Fajar tertunda

Senja Temaram

Fajar pun akhirnya padam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun