memang wajar dan begitu adanya
manusia berhati siapa bisa mencuri
penantianlah menjadi satu jalan
persembahan yang mendalam
tuk satu orang pilihan dari sang penguasa siang dan malam
menuju keridoan sang pembolak-balik hati kita kawan,
kala sendiri di telan bumi
begitu hati ini jangan dibuai
kesendirian bukan tanda kerapuhan
apalagi kelemahan
justru sebuah persembahan jiwa
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!