Mohon tunggu...
Lucy Yolanda
Lucy Yolanda Mohon Tunggu... Guru - Guru di SMPN 2 Baleendah

Lukislah harimu dengan tulisan yang bermakna :)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Masa Kecilku

9 Mei 2023   20:45 Diperbarui: 9 Mei 2023   20:51 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Masa Kecilku

Setiap kulalui

Jengkal demi jengkal

Terlihatlah semburat peristiwa

Walau kini telah  berbeda

Sungai yang dulu asri

Udara yang dahulu menyejukkan

Kawan yang dulu lekat

Desa yang dulu damai

Riuh canda riang

Anak-anak kecil bermain

Muda dan mudi turut serta

Setiap sore

Tak ada yang mengurung diri

Tua, muda, dan anak

Menikmati senja berganti

Menunggu Adzan Magrib berkumandang

Lalu ke surau

Begitulah saat itu

Sebelum air bah menerjang

Kukira hanya sampai saat itu

Ternyata aku salah

Rintik yang dulu ramah

Berubah menjadi bah

Meluluhlantakkan

Desaku tercinta

Kini, walau tak seindah dulu

Keramahtamahan desaku

Slalu terukir di sanubari

Lewat memori yang terlintas

Dalam setiap jengkal itu

Kini, jika ku sambangi

Kampung halamanku

Seiring lantunan adzan

Yang tak asing di telingaku

Begitu menyayat

Ada rindu

Ada pilu

Desaku kini tak seindah dulu

Namun kau selalu di sanubariku

Kau adalah tumpah darahku

Ada rasa yang tetap mekar

Dalam lubuk hati

Surau-surau sebagai napak tilas

Kini makmur dan gagah

Di tengah genting-genting yang tergerus bah dan cerita

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun