Mohon tunggu...
LUCKY PRIMA
LUCKY PRIMA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S3 Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Surabaya

Gen Z yang sedang kuliah S3 di Universitas Negeri Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Virtual Reality Bawa Revolusi ke Dunia Pendidikan Sains

4 Januari 2025   20:15 Diperbarui: 4 Januari 2025   20:15 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penggunaan VR dalam pendidikan sains telah terbukti meningkatkan pemahaman dan keterlibatan siswa. Menurut Apandi (2023) dan Lai (2021) studi menunjukkan bahwa siswa yang belajar melalui laboratorium VR menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam pemahaman materi dibandingkan dengan metode tradisional seperti video 2D. Selain itu, menurut Kiyuka (2024) VR juga meningkatkan minat siswa untuk bekerja di laboratorium penelitian, seperti yang terlihat dalam studi di Afrika yang menunjukkan peningkatan pengetahuan dan minat setelah tur virtual laboratorium.

Pengalaman Imersif dan Interaktif

VR memberikan pengalaman belajar yang lebih imersif dan interaktif, yang dapat meningkatkan retensi informasi dan pemahaman mendalam tentang proses ilmiah. Misalnya, menurut Duca (2024) dalam pembelajaran reaksi kimia, VR memungkinkan siswa untuk berinteraksi langsung dengan reaktan dan produk reaksi dalam lingkungan yang aman dan terkendali. Menurut Lim & Ramarao (2024) dan Zulherman (2021) hal ini juga berlaku untuk pembelajaran fisika dan biologi, di mana VR dapat mensimulasikan eksperimen yang sulit dilakukan di laboratorium fisik.

Tantangan dan Arah Penelitian Masa Depan

Menurut Litchaweerat (2024) meskipun banyak manfaat, ada tantangan dalam penerapan VR, seperti kebutuhan untuk mempertimbangkan beban kognitif siswa dan desain antarmuka yang sesuai dengan kemampuan kognitif dan fisik siswa muda. Menurut Tene (2024) Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi dampak jangka panjang dari teknologi imersif ini pada pembelajaran dan bagaimana teknologi ini dapat diintegrasikan secara efektif ke dalam kurikulum pendidikan.

Secara keseluruhan, VR memiliki potensi besar untuk merevolusi pendidikan sains dengan menyediakan pengalaman belajar yang lebih menarik dan efektif.  Menurut Purnama (2024) dengan implementasi yang tepat, VR dapat meningkatkan hasil belajar dan membuat pendidikan sains lebih dapat diakses dan menyenangkan bagi siswa di berbagai tingkat pendidikan.

Jadi, siapkah kita membawa revolusi pembelajaran ini ke ruang kelas? Ayo, mulai sekarang!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun