Mohon tunggu...
LUCKY PRIMA
LUCKY PRIMA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S3 Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Surabaya

Gen Z yang sedang kuliah S3 di Universitas Negeri Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Virtual Reality Bawa Revolusi ke Dunia Pendidikan Sains

4 Januari 2025   20:15 Diperbarui: 4 Januari 2025   20:15 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Contoh nyata atau studi kasus

Revolusi pembelajaran sains melalui Virtual Reality (VR) telah menjadi topik yang menarik perhatian dalam dunia pendidikan. Teknologi ini menawarkan cara baru yang inovatif untuk memahami konsep-konsep ilmiah yang kompleks dengan cara yang lebih interaktif dan imersif. Studi kasus dan contoh nyata dari penerapan VR di laboratorium sekolah menunjukkan potensi besar dalam meningkatkan pengalaman belajar siswa.

Peningkatan Pengalaman Belajar

Penggunaan VR dalam pendidikan sains telah terbukti meningkatkan keterlibatan dan pemahaman siswa terhadap konsep-konsep ilmiah. Misalnya, Science Virtual Lab Simulation (SVLS) dirancang untuk memberikan lingkungan belajar yang menarik dan interaktif, yang membantu siswa memahami konsep sains dengan lebih baik. Menurut Litchaweerat (2024) studi menunjukkan bahwa lingkungan VR meningkatkan keinginan dan antusiasme siswa untuk belajar, membuat konsep ilmiah lebih mudah dipahami. Selain itu, menurut Lai (2021) laboratorium virtual berbasis inkuiri seperti SIVRLAB untuk siswa kelas 9 juga menunjukkan bahwa siswa yang menggunakan VR desktop mendapatkan skor tes tertinggi, meskipun dalam tes laboratorium fisik, kelompok yang menggunakan VR HMD menunjukkan kinerja yang lebih baik.

Efektivitas dan Keunggulan VR

VR tidak hanya meningkatkan keterlibatan siswa tetapi juga meningkatkan hasil belajar. Studi menunjukkan bahwa siswa yang belajar melalui laboratorium VR menunjukkan pemahaman yang lebih baik tentang materi pelajaran dibandingkan dengan metode tradisional. Misalnya, menurut Hu-Au & Okita (2021) dalam studi yang membandingkan laboratorium kimia nyata dan VR, ditemukan bahwa pengetahuan konten umum, keterampilan laboratorium, dan perilaku keselamatan laboratorium sebanding antara kondisi RL dan VR. Selain itu, menurut  Duca (2024) laboratorium VR juga memungkinkan siswa untuk mengalami reaksi kimia dalam lingkungan yang aman dan terkendali, meningkatkan retensi informasi dan pemahaman mendalam tentang proses kimia.

Tantangan dan Rekomendasi

Meskipun VR menawarkan banyak keuntungan, ada tantangan yang perlu diatasi untuk penerapan yang lebih luas. Menurut Litchaweerat (2024) Desain sistem VR harus mempertimbangkan kemampuan kognitif dan fisik siswa muda untuk memastikan integrasi yang efektif ke dalam lingkungan belajar. Selain itu, menurut Tene (2024) penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami dampak jangka panjang dari teknologi imersif ini terhadap pembelajaran dan potensi mereka untuk mendemokratisasi pendidikan.

Kesimpulan

Revolusi pembelajaran sains melalui Virtual Reality (VR) telah menjadi topik yang semakin penting dalam pendidikan, terutama dalam konteks laboratorium sekolah. Teknologi ini menawarkan cara baru yang imersif dan interaktif untuk memahami konsep-konsep ilmiah yang kompleks.

Peningkatan Pemahaman dan Keterlibatan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun