Mohon tunggu...
Rahmi Angreni
Rahmi Angreni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi Menonton

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kejahatan "Anak" Makin Menjadi Akibat Pornografi, Bagaimana Membentengi Generasi?

13 September 2024   13:05 Diperbarui: 13 September 2024   13:05 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 1 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia." - Ir Sukarno

Generasi muda memiliki peran yang sangat strategis bagi masa depan bangsa karena mereka adalah ujung tombak kemajuan dan pembangunan bangsa. Generasi muda merupakan agent of change, moral force, guardian of value di tengah masyarakat. Baik buruknya suatu Negara dapat dinilai dari kualitas pemudanya.

Namun sangat disayangkan, generasi hari ini jauh dari kualitas generasi pembangun peradaban. Bahkan kelakuan mereka sama dengan/lebih rendah dari hewan. Semakin hari kasus kekerasan seksual yang melibatkan anak semakin marak saja.

Baru-baru ini masyarakat dikejutkan dengan kasus empat remaja di bawah umur di Sukarami, Palembang, Sumatera Selatan, memperkosa dan membunuh seorang siswi SMP. Mirisnya, keempat pelaku tersebut masih duduk di bangku SMP dan SMA. Berdasarkan pemeriksaan, keempat remaja itu mengaku melakukan pemerkosaan itu untuk menyalurkan hasrat usai menonton video porno dan ternyata kejadian tersebut merupakan kejadian yang direncanakan. (cnn.indonesia)

Kejadian seperti ini bukanlah yang pertama kali, kita sudah sering mendengar kasus kekerasan yang pelakunya merupakan anak-anak. Sedihnya lagi, pemerintah atau kepolisian tidak pernah memberikan solusi yang tuntas terkait persoalan ini. Bahkan, konten-konten pornografi yang merupakan salah satu penyebab dari kejadian ini, semakin hari semakin bertambah jumlahnya. Lantas, bagaimana nasib generasi ke depan?

Potret Generasi Hari Ini

Potret generasi makin suram adalah realita hari ini. Hal ini tampak dari perilaku pelaku yang kecanduan pornografi dan tega melakukan perbuatan keji hingga membunuh. Mereka bahkan bangga dengan kejahatan yang dilakukan.

Paparan pornografi dari generasi ke generasi sungguh luar biasa. Anak-anak tidak hanya memiliki akses terhadap pornografi, mereka juga berisiko menjadi korban kejahatan pornografi. Di sisi lain pemerintah tidak serius dalam menangani masalah ini. Media massa hari ini didominasi dengan tayangan liberal, banyak komunitas yang menjadi wadah tayangan pornografi. Sayangnya, Kominfo hanya menjadikan pemblokiran domain situs sebagai strategi utama. Padahal, pornografi tidak hanya tersedia di situs web. Konten pornografi dapat diakses dengan mudah melalui aplikasi. Faktanya, video porno kini sudah banyak tersebar dan lebih mudah diakses melalui aplikasi media sosial seperti YouTube, Facebook, X, Telegram, dan WhatsApp.

Padahal kecanduan pornografi jelas merusak generasi karena berujung pada gangguan perkembangan otak, emosi, bahkan kemampuan sosial. Pornografi juga menyebabkan banyak dampak lanjutan yang serius. Pornografi telah mengakibatkan merajalelanya pergaulan bebas, kehamilan yang tidak diinginkan, dan maraknya permohonan dispensasi nikah, pernikahan dini, perceraian, dan bahkan aborsi. Apalagi pornografi juga bisa berujung pada tindak pidana pemerkosaan dan pembunuhan seperti yang terjadi di Palembang.

Ini adalah gambaran mengenai kerusakan generasi yang disebabkan oleh maraknya pornografi. Anak-anak kehilangan masa kecil  yang bahagia dan kesempatan bermain dan belajar dengan tenang serta tumbuh sesuai fitrah mereka dalam lingkup kebaikan.

Islam Membentengi Generasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun