Begitulah hingga akhirnya petang hari mereka tiba kembali di perkemahan dengan tubuh sangat kelelahan dan tapak kaki melepuh. Total 40 km sudah mereka tempuh. Ingin rasanya saya memeluk mereka satu persatu. Betapa lega dan bangganya hati ini menyaksikan betapa kuatnya mereka menahan gemblengan yang kami berikan, dengan selamat tanpa kejadian-kejadian yang tidak kami inginkan, dan semua berjalan aman dan terkendali. Â
Di balik kelelahan mereka, saya menangkap rona kepuasan dari wajah-wajah mereka. Sebuah perjalanan pengembaraan yang seru, menantang, dan menyenangkan karena dilakukan bersama teman seangkatannya.Â
Saya yakin, pengalaman ini akan sangat berharga bagi kehidupan mereka di masa depan. Bukan dalam wujud pengembaraan yang sama karena di dunia nyata tantangan terberat mereka adalah bagaimana bisa survive dalam pengembaraan hidup yang penuh persaingan dan tipu daya.Â
Pembina Pramuka yang tengah bertugas membuat kegiatan untuk peserta didiknya agar berkoordinasi dan turut melibatkan pihak berwenang, aparat terkait, dan masyarakat setempat.Â
Perjalanan menuju Laksana tentu tidak akan berhasil tanpa adanya dukungan dan kerjasama dari masyarakat di sekitar lokasi. Karena itu, sangat penting bagiManajemen resiko sangat diperlukan sebelum berkegiatan. Di balik peseta didik yang bersemangat, ada Pembina Pramuka yang senantiasa siap dengan segala kemungkinan resiko dan bahaya yang mengancam.
Jangan takut ber-Pramuka. Karena Pramuka membuat hidup kita penuh berkah dengan pengamalan Tri Satya dan Dasa Dharma sepanjang usia. Pramuka melatih kemandirian dan telah terbukti sejak puluhan tahun membentuk jati diri anak bangsa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H