Kalau biasanya yang ditampilkan orang di media sosial adalah sesuatu yang indah, jangan harap konselor berkata hal yang sama. Sebaliknya, konselor akan menjelaskan kemungkinan-kemungkinan yang dihadapi ke depan, termasuk soal anak.
Terlahir dari keluarga yang berbeda, tentu membuat kamu dan pasangan memiliki kehidupan yang berbeda pula.Â
Latar belakang dan pola pengasuhan orangtua menjadi dua di antara hal yang membentuk kalian, sehingga menjadi sosok yang seperti sekarang ini.Â
Hal inilah yang harus disesuaikan di antara kamu dan pasangan. Untuk disamakan, jelas tidak mungkin. Oleh karena itu, kerelaan hati untuk menerima dan terus belajar menjadi kuncinya.
Satu, setelah wanita menikah, dia akan tetap bekerja atau menjadi ibu rumah tangga?
Kedua, dalam pengasuhan anak, siapa yang akan lebih banyak berperan? Istri, suami, atau berdua?
Ketiga, terkait nutrisi anak, mau full ASI, full sufor, atau kombinasi di antara keduanya?
Keempat, jika istri bekerja, lantas bagaimana dengan pengasuhan anak? Apakah bergantian dengan suami, dititipkan kepada orang tua, mertua, atau baby sitter?
Kelima, bagaimana pengelolaan keuangan keluarga dengan kondisi suami dan istri yang bekerja? Dan masih banyak lagi.
Oya, hal tersebut baru pembicaraan internal di antara suami-istri dan belum termasuk dengan keluarga besar. Jika rekan-rekan Kompasianer ingin menambahkan, saya persilakan untuk berkomentar di bawah.