Mohon tunggu...
Luana Yunaneva
Luana Yunaneva Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Certified Public Speaker, Hypnotist and Hypnotherapist

Trainer BNSP RI, Public Speaker & Professional Hypnotherapist email: Luanayunaneva@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[My Diary] Pertemuan Pertama

12 April 2016   20:29 Diperbarui: 13 April 2016   23:46 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Kenalin, ini namanya Davin,” Baron menunjukkanku kepada si muka pucat. Kemudian ia menepuk pundak si muka pucat, “Kenalan dulu, Vin, ini Sylvana. Dia berminat untuk jadi penulis buku sepertimu.” Si muka pucat yang tadinya tidak menunjukkan ekspresi apa-apa, tiba-tiba terkejut. Lalu ia tersenyum kepadaku.

“Hallo! Davin,” si muka pucat mengulurkan tangannya kepadaku.

“Eh, iya, hallo! Sylvana.” aku tersenyum.

Singkat cerita, dia nggak sedingin yang kupikirkan. Kukira dia orang yang hatinya sedingin es, yang tidak bisa dilelehkan dengan apapun karena ia selalu berada di kutub. Ternyata aku salah, Dear! Tak disangka, dia begitu antusias ketika aku bertanya banyak hal tentang cara menulis novel. Dia yang ternyata lebih matang dari segi usia, malah mengajakku untuk mengikuti gathering bersama rekan-rekannya sesama penulis, besok. Ya, besok, Dear! Aku yang masih belum jadi apa-apa, layaknya butiran debu yang tidak kelihatan, tiba-tiba diajak Davin menghadiri kegiatan penting semacam itu. Tiba-tiba, Davin mengeluarkan ponselnya dan menanyakan nomor handphone-ku.

“Nggak apa-apa, datang aja, Syl. Kita bisa belajar bareng temen-temen lain juga koq di sana,” katanya ramah. Aku pun cuma bisa nyengir.

“Hehehe, iya,Kak.”

“Ya udah, nanti kukabari. Sampai ketemu besok, Sylvana!” Lambaian tangannya mengantar kepergianku, meninggalkan komunitas kecil yang bersahaja itu.

  

.... Diary sebelumnya

.... Lanjutan diary

Bandung, 12 April 2016

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun