Mohon tunggu...
masario
masario Mohon Tunggu... Lainnya - Pengembang Teknologi Pembelajaran BBGP Jawa Tengah

hobi nya baca, tulis tulis puisi, merangkum hasil belajar. seperti yang ditulis disini juga hasil belajar, jadi mohon maaf jika penulisannya sepotong sepotong

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pembelajaran Efektif pada Kurikulum Merdeka

15 September 2023   10:35 Diperbarui: 15 September 2023   10:38 1675
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mewujudkan proses belajar efektif pada pembelajaran diferensiasi - Dok. pribadi

Belajar merupakan  sebuah proses.  Pernyataan sesuai dengan yang disampaikan oleh Cronbach, yaitu"learning  is show by change in behavior as a result of experience".

Pembelajaran akan efektif jika proses belajar untuk mencapai tujuan, dicapai dalam waktu tepat. Proses belajar efektif harus dikuasai oleh guru. Pembelajaran yang efektif bisa menjadi salah satu faktor penentu berhasil atau tidaknya sebuah proses pembelajaran. Karena itu, guru harus dapat merancang sebuah proses pembelajaran yang efektif dalam rangka meningkatkan mutu pembelajaran.

Melalui proses belajar yang efektif, siswa bisa memaksimalkan pemahaman atas pengetahuan yang dipelajarinya dengan menggunakan  waktu yang singkat. Hasil dari proses belajar efektif, salah satunya adalah tujuan pembelajaran dapat dicapai sesuai dengan waktu yang ditargetkan. Selain itu, pembelajaran yang efektif tidak hanya membantu siswa untuk mencapai tujuan tersebut, tapi juga mendukung mereka untuk dapat menerapkan pengetahuan yang sudah dipelajari secara langsung.

Permasalahan mendasar dalam kajian ini adalah bagaimana mewujudkan sebuah proses pembelajaran efektif di kelas? Bagaimana guru harus merancang pembelajarannya supaya dapat "menampilkan" sebuah proses pembelajaran efektif? 

PEMBAHASAN

Pembelajaran akan efektif jika proses untuk mencapai tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan waktu tepat. Perwujudan proses pembelajaran efektif perlu menjadi perhatian  guru dalam rangka meningkatkan mutu pembelajaran. supaya pembelajaran dapat efektif, tentu saja harus dirancang dengan tepat. adapaun komponen utama untuk dapat merancang pembelajaran efektif ada 2, yaitu waktu belajar aktif dan pembelajaran berkualitas. Setelah rancangan pembelajaran dirancang, maka guru perlu taat azaz dalam melaksanakan pembelajarannya. berikut akan dikaji 2 komponen utama yang harus diperhatikan oleh guru saat merancang pembelajaran.

 

Waktu belajar aktif

Belajar dapat menimbulkan kejenuhan, apabila pengaturan waktunya tidak sesuai. Waktu belajar siswa yang efektif penting untuk diketahui oleh guru. Fungsinya tentu saja supaya guru dapat merancang strategi belajar yang sesuai dengan karakter siswa. Setiap siswa, sebenarnya sudah memiliki waktu belajarnya masing-masing.  Selain itu, siswa memiliki ketahanan belajar dan kapasitas menampung informasi yang berbeda beda.

Salah satu kunci untuk dapat menghasilkan suatu proses pembelajaran yang efektif adalah keterampilan guru dalam membuat jadwal Pelajaran dan menyinkronkannya dengan waktu belajar siswa. Mengatur jadwal belajar bagi siswa mungkin terlihat mudah dan sederhana. Namun dalam prakteknya, guru akan menghadapi beberapa tantangan. Guru seringnya sulit dalam untuk melatih siswa supaya mampu membagi antara waktu belajar dengan waktu bermain bagi siswa. Salah satu strategi yang harus dikerjakan oleh guru adalah a) meminta anak membuat agenda harian; b) menyusun target pembelajaran; dan c) menentukan strategi belajar yang tepat. Supaya lebih jelas, berikut ini diberikan tips cara mengatur waktu siswa belajar.

  • Membuat Agenda Harian
  • Siswa perlu disadarkan pentingnya membuat agenda harian. Dengan memiliki agenda harian siswa akan dapat menyiapkan diri sesuai dengan agenda yang telah dibuatnya. Disini diharapkan siswa tidak menghabiskan waktunya hanya untuk bermain. Dengan memiliki agenda, siswa akan belajar bertanggungjawab.
  • Lalu apa saja isi agenda harian bagi siswa? Agenda harian anak bisa berisi jam-jam waktu bermain, jam waktu belajar, jam waktu membantu orangtua, jam waktu kumpul dengan keluarga dan jam waktu menyelesaikan pekerjaan di rumah serta istirahat.

Menyusun Target Pembelajaran

Selanjutnya dalam cara mengatur waktu siswa belajar supaya efektif adalah dengan memberikan target belajar yang akan dicapai. Dalam kurikulum Merdeka belajar, guru sebaiknya menyampaikan capaian belajar. Hal ini secara berangsur akan memberikan target bagi siswa selama belajar. Dan Ketika siswa sudah terampil, mereka akan mampu menghitung waktu kebutuhan belajar terhadap pencapaian suatu target. Baik saat belajar mandiri, berkelompok ataupun di dalam kelas.

Menentukan strategi Pembelajaran

Membuat jadwal harian belajar beserta target yang ingin dicapai sudah terjadi. Langkah berikutnya adalah menentukan strategi belajar yang sesuai. Ada banyak strategi belajar, misal menggunakan teknik mind mapping Pomodoro, menghafal, drill atau metode belajar lainnya yang sesuai dengan karakter siswa. Pada saat mereka sudh terampil memilih strategi belajar, maka anak diharapkan juga akan mampu menyesuaikan strategi belajar yang diterapkan oleh guru saat berada dalam kelas.

Pembelajaran Berkualitas

Pembelajaran yang berkualitas adalah suatu proses pembelajaran yang dirancang dengan baik dan efektif untuk mencapai tujuan. Pembelajaran berkualitas dapat dihasilkan karena terdapat kombinasi komponen komponen penunjang dalam sebuah proses pembelajaran.

Beberapa komponen penunjang tercapainya pembelajaran berkualitas adalah:

Kurikulum Terstruktur

Saat ini, kurikulum Merdeka sudah meluncurkan struktur materi berbasis fase pertumbuhan siswa. Materi dibangun berdasarkan pertumbuhan kognitif, psikomotor maupun afektif peserta didik. Diharapkan dengan struktur kurikulum ini, materi dapat diserap dengan mudah oleh siswa seluruh jenjang.

Tujuan Pembelajaran yang Jelas

Pembelajaran berkualitas harus memiliki tujuan yang spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan waktu-tertentu. Kurikulum Merdeka, sudah mengarahkan guru untuk secara rinci membuat tujuan  pembelajaran mulai dari capaian pembelajaran sampai dengan alur tujuan pembelajaran.

Strategi Pembelajaran Bervariatif

Strategi pembelajaran digunakan dengan memanfaatkan metode seperti ceramah, diskusi kelompok, proyek, simulasi, studi kasus, dan pengalaman praktis untuk membantu siswa belajar dengan gaya belajar yang berbeda supaya dapat lebih memahami dan menerapkan informasi dengan lebih baik.

Mengapa perlu bervariatif? Karena mempelajari konsep akademis itu merupakan proses lama dan membosankan. Supaya menjadi menarik, maka konsep akademik dihidupkan dengan memberikan pengalaman belajar visual dan praktis sehingga dapat membantu siswa dalam memahami bagaimana penerapan materi yang dipelajari dalam kelas dalam kehidupan sehari-hari. Dan tentu saja semakin siswa terlibat dalam proses pembelajaran akan memberikan makna yang lebih mendalam bagi mereka.

Diversifikasi Sumber Belajar

Pemanfaatan ragam sumber belajar seperti buku teks, video, infografis, sumber daring, dan materi audiovisual lainnya perlu dimaksimalkan. dapat membantu siswa dalam memaksimalkan potensinya. Ragam gaya belajar tentunya harus terakomodir bagi siswa. Diharapkan tentu saja supaya mereka dapat meraih pemahaman yang lebih baik.

Interaksi dan Kolaborasi

Interaksi antara siswa dengan siswa dan siswa dengan pengajar perlu ditumbuhkan. Guru perlu menciptakan lingkungan belajar yang dinamis. Kolaborasi mewujudkan siswa untuk dapat saling belajar dan berkembang dalam rangka membangun keterampilan social. Keterampilan social merupakan komponen utama dalam berinteraksi dengan Masyarakat tempat siswa hidup.

Penggunaan Teknologi

Pengintegrasian teknologi yang relevan dalam pembelajaran dapat meningkatkan keterlibatan dan memberikan siswa akses ke sumber daya yang lebih luas. Bentuk-bentuk teknologi yang dilibatkan pada keadaan kekinian mencakup platform pembelajaran online, simulasi, video pembelajaran, dan alat-alat interaktif lainnya.

Umpan Balik Konstruktif

Memberikan umpan balik perlu diberikan kepada siswa. Tujuannya supaya siswa dapat membangun diri, memptivsi diri maupun memahami bagian mana yang harus diperbeiki. Proses perbaikan dapat dilakukan baik melalui proses reflektif kemudian membangun konsep baru ataupun dengan cara yang lain. Supaya umpan balik memberi manfaat maksimal, maka harus disampaikan secara jelas dan konstruktif.

Penilaian Autentik

Penilaian seharusnya mencerminkan keterampilan dan pengetahuan yang sesuai dengan konteks dunia nyata. Penggunaan aneka ragam bentuk penilaian sebaiknya segera dilaksanakan. Kurikulum Merdeka sangat memberi ruang bagi guru untuk memberikan penilaian kepada siswa secara autentik. Penilaian dalam bentuk proyek, presentasi, tugas praktis, dan ujian akan memberikan gambaran yang lebih akurat tentang keterampilan dan pemahaman siswa.

Diferensiasi

Siswa memiliki keragaman budaya dan gaya. Termasuk diantaranya adalah gaya belajar dan kecepatan belajar. Pengakuan guru terhadap keberagaman ini tentunya sangat diperlu ditunjukkan kepada siswa. Karena pengakuan keberagaman, merupakan bentuk penhargaan guru kepada siswa secara personal. Akibatnya adalah meningkatnya rasa percaya diri siswa dan memberi kesempatan bagi siswa untuk berkembang secara maksimal di sekolah. Pengembangan pembelajaran yang berkualitas pada masa kurikulum Merdeka sebaiknya sudah mengakomodir  pendekatan diferensiasi.

Pengembangan Keterampilan Abad 21

Selain pengetahuan akademis, siswa juga perlu mengembangkan regam keterampilan. Keterampilan tersebut meliputi pemecahan masalah, kreativitas, komunikasi, kerja tim, dan keterampilan menggunakan teknologi informasi.

Lingkungan Sekolah Aman

Lingkungan yang nyaman, aman, dan positif perlu diciptakan. Budaya belajar akan tumbuh di lingkungan sekolah aman. Lingkungan sekolah aman akan memotivasi siswa dalam belajar, karena meraka akan merasa betah dan nyaman belajar di sekolah. Guru yang ramah dan rajin mencari pengetahuan baru juga akan menjadi contoh baik bagi para siswa.

 

Penutup

Demikian guru sedikit cerita tentang bagaimana sih, cara mewujudkan proses pembelajaran yang efektif?  Pada tulisan diatas hanya diceritakan tentang 2 komponen utama saja, yaitu waktu belajar efektif dan proses pembelajaran berkualitas.

Semoga dapat diterapkan nggih. Nuwun.

 

 

Daftar Pustaka

Punaji Setyosari, Haji. 2020. Desain Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Wena, Made. 2018. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, Suatu Tinjauan Konseptual Operasional. Jakarta: Bumi Aksara.

Monetti, D., & Hummel, J. (2009). Designing Direct Instruction. Pre-publication version of chapter published in C. Reigeluth and A. Carr-Chellman, Instructional-Design Theories dnd Models: Volume III, Building A Common Knowledgebase[73-97]. Mahwah, NJ: Lawrence Erlbaum Associates.

Hewitt, D. (2008). Undertanding Effective Learning. Strategies for The Classroom. NY: McGraw-Hill Education, Open University Press. Huitt, W.,

Joyce, B., & Weil, M., & Calhoun, E. (2003). Models of Teaching (7th ed.). Boston: Allyn & Bacon.

Bistari Basuni Yusuf. 2018. Konsep dan Indikator Pembelajaran Efektif. Pontianak: Universitas Pontianak. Jurnal Kajian Pembelajaran dan Keilmuan, volume 1 no 2.

Sanchia Janita Prameswari. 2018. The Development of the Effective Learning Environment by Creating an Effective Teaching in the Classroom. Surakarta: Universitas Sebelas Maret. Indonesian Journal of Informatics Education, volume 1, no 1.

Punaji Setyosari. 2014. Menciptakan Pembelajaran Yang Efektif Dan Berkualitas. Malang: Universitas Malang. Jurnal Inovasi dan Teknologi Pembelajaran, Volume 1, Nomor 1.

LP Ario Nugroho. lulud.arionugroho@dikbud.belajar.id

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun