Mohon tunggu...
ALIPIUS SADANIANG
ALIPIUS SADANIANG Mohon Tunggu... -

Adil Ka' Talino Ba Curamin Ka' Saruga Ba Sengat Ka' Jubata. Idup diri' nian ina baya ina diri nyujukng nyambah Jubata nang pamanya koa ina bakasatukatn.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Dayak

19 Juni 2012   10:01 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:47 6035
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

. Victor Immanuel Tanja, Hidup Itu Indah, (Jakarta: BPK. Gunung Mulia, 1986),…65. Dalam kepercayaan-kepercayaan suku yang beranekaragam di bumi persada kita ini kesemua pemeluknya memiliki kesadaran, kepercayaan dan praktek-praktek ibadah terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Perlu diingatbahwa apa yang dinamakan polytheisme (menyembah Allah yang banyak) sebenarnya tidak ada karena pengertian tersebut berakar pada salahfaham tentangzat ilahiyang satu yang menampakkan wujudnya dalam berbagai bentuk.

. Bandingkan dengan Evigo…31

. Keyakinan tersebut ini mumcul dalam bamang (doa) dikatakan “Kami bapinta ka’ Kita JubataNe’Pangingu, supaya nono’i’ kami, bare kami parise gunapm. Nang tojekngdikita pampi’i’, nang tajam dikita’ tumpuli” (kami mohon kepada-Mu oh Jubata, agar engkau memayungi kami,berilah kami perisai sebagi pelindung, yang runcing engkau dibuat menjadi lembut (terumpul karena beradu dengan benda yang lebih keras)dan yang tajam engkau jadikan tumpul. (bandingkan dengan Evigo,…31

.Ada sebuah keluarga yang sedang mengalami kesusahan, karena salah satu anggota keluarga yang menopang kehidupan mereka terbaring tak berdaya, karena sakit yang tidak kunjungsembuh. Semakin lama keadaannya semakin payah. Segala upaya telah dilakukan agar sanak mereka yang sakit ini dapat sembuh. Ternyata penyakit yang diderita bukan penyakit biasa, penyakit tersebut hanya bisa sembuh dengan memakan ramuan tertentu, yangsusah dicari atau dalam arti sangat langka. Singkat cerita diutuslah salah seorang anggota keluarga untuk mencari penawar sakit tersebut. setelah melewati hutan,gunung, dan lembah. Sang utusan merasa lelah, namun apa yang dicari belumdijumpai. Merasa kelelahan sang utusan singah di suatu tempat yang teduh dihutan belantara. Dari kejauhan sayup-sayup terdengar suara ayam berkokok, sang utusan berpikir mungin dekat dengan tempat ia beristrahat terdapat perkampungan masyarakat.

Perlahan-lahan ia mulai menyusuri jalan menuju ke arah suara ayam yang tadi berkokok.Akhirnya tibalah iadi satu reme (sebuah tempat bekas ladang). Di sana ia menemukan sebuah pondok ladang, dan ada seorang nenek tua, yang menyapa dan mempersilakakan ia beristirahat, sang utusan lalu beristrahat dan menceriterakan keperluannya untuk mencari penawar bagi kerabatnya yang sedang sakit. Ia bertanya kepada si nenek tua, apakahsi nenek tau dimana ia harus mencari, penawar tersebut. si nenek berkata kamu istirahat aja dulu supaya tenaga mu pulih, apa yang kamucari itu ada di sini nanti diambilkan untukmu. Keesokan harinya si nenek mengambilkan dan menyerahkan penawar yang dimaksud kepada sang utusan, kemudian sang utusan mohon diri untuk kembali.

Setelah tiba di rumah, penawar penyakit itu diberikan kepada si sakit, maka secara berangsur-angsur kesehatannyapun pulih. Sebagai rasa syukur mereka ingin mengucapkan terima kasih kepada nenek tua yang telah memberikan penawar bagi kesembuhan si sakit. Tetapi ketika mereka menyusuri jalan, dan mencari-cari tempat di mana, si nenek tuatinggal. Tempat tersebut sudah tidak diketemukan lagi. Mereka akhirnya berkseimpulan bahwa nenek tua yang memberikan penawar tersebut adalahpenjelmaan Jubata.

. Pak Unyin (panyangahatn), menuturkan “ketika masyarakatAnik mengadakan ritual naik ka kadiaman (pergi ke tempat pemujaan) tempat tersebut disebut Pabayo, mereka membawa babiuntuk persembahkan dalam ritual tersebut. beberapa waktu berselangsetelah upacara tersebut, pohon-pohon besar disekitar area tempat upacara adat tersebut dihantam petir. Kemudian ada yang bermimpi bahwa peristiwa itu terjadi karena mereka membawa babi belang, dan Jubata tidak mau lagi ditemui di tempat itu, ia dikatakan pindah di satu bukit lain yang disebut Kalawit. Di sanalah saat ini tempatuntuk mengadakan ritual.

Niko Andasputra, Kalimantan Review, No. 01Th 1 Januari-Juli 1992 s/d No 09 Th 03 Oktober-Desember 1992. Manusia Dayak: Manifestasi perilaku dan Perbuatannya (Pontianak: Lembaga dan Penunjang Pembangunan Sosial-Instute of Dayakology Research and Development, 1992), hlm. 1-3.

Ibid…hlm. 3.

IDRD, Cerita Ne’ Baruang Kulub, (Pontianak:Institute of Dayakology Research and Development, 1994), hlm. 12

http://us.click.yahoo.com/2pRQfA/bOaOAA/yQLSAA/pyIolB/TM

http://us.click.yahoo.com/2pRQfA/bOaOAA/yQLSAA/pyIolB/TM

Niko Andas Saputra, Kalimantan Review,No 01 Th 1 Januari-Juli 1992 Dayak Kanayant dan Alam, (Pontianak: Lembaga dan Penunjang Pembangunan Sosial-Instute of Dayakology Research and Development, 1992), hlm, 7.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun