Mohon tunggu...
bunda putri
bunda putri Mohon Tunggu... wiraswasta -

Blessed and created by Allah SWT

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

sakit

8 Mei 2015   09:37 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:16 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

SAKIT



definisi sakit adalah melemahnya jiwa atau raga akibat gangguan salah satu atau beberapa fungsi tubuh yang disebabkan oleh beberapa faktor. Demikianlah menurut beberapa buku yang pernah kupelajari. Melemahnya tubuh atau jiwa karena beberapa faktor tersebutlah oleh beberapa pemikiran orang disebut dengan AZAB ILLAHI.


Dalam kepala saya, rasa sakit secara raga ataupun jiwa tersebut pantaskah disebut sebagai "kemurkahan ILLAHI"??


Sesungguhnya pernahkah Tuhan marah??


Dalam ajaran agama yang saya anut (read:muslim), Tuhan adalah suatu zat yang maha baik, maha pemberi kesembuhan dan maha suci.


Lalu pantaskah Tuhan dengan predikat demikian "pernah marah" dengan menghukum/menguji/menghakimi kita dengan rasa sakit?? Atau hanya pemikiran ganjil kita untuk sungguh-sungguh ingin mengetahui bagaimana cara kerja NYA??


Jika memang benar rasa sakit adalah sebuah "gemblengan/pembelajaran" tersendiri untuk raga atau jiwa kita. Bagaimana dengan bayi baru lahir yang belum mengenal bahkan melakukan dosa?? Apakah bayi-bayi itu sudah pantas "menebus" dosa??


Mengapa otak kita terlalu sempit mengatakan bahwa sakit=azab yang terdengar mengerikan dan menyayat?? Mengapa kita terlalu mudah mengatakan "azab Illahi" sebuah penyiksaan duniawi karena penebusan dosa??


Hal ini lah yang memudahkan kita menilai semakin jahat seseorang maka orang tersebut akan mengalami suatu penyakit yang mengerikan pula sampai ajal menjemputnya.


Padahal tak jarang pula orang dengan segala tindak kejahatannya mati secara nyaman dan "wajar". Bahkan orang baik juga pernah mengalami sakit menahun sampai batas kematiannya.


Atau kita yang salah menilai baik-buruknya seseorang?? Sampai-sampai perkiraan kita salah dijatuhkannya penyakit.


Pernahkah kita berpikir bahwa  orang yang kita pikir jahat di mata kita adalah seorang pahlawan bagi orang lain. Ataukah sebaliknya orang yang kita anggap sebagai malaikat adalah algojo bagi orang lain.


Mengapa kita terlalu sempit berpendapat??

Mengapa kita terlalu mudah menilai dan menghakimi??

Mengapa kita terlalu "ingin tahu" bagaimana cara Tuhan bekerja??

Mengapa kita tidak belajar meredekan atau menyembuhkan rasa sakit yang sudah ada??

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun