Lalu pantaskah Tuhan dengan predikat demikian "pernah marah" dengan menghukum/menguji/menghakimi kita dengan rasa sakit?? Atau hanya pemikiran ganjil kita untuk sungguh-sungguh ingin mengetahui bagaimana cara kerja NYA??
Jika memang benar rasa sakit adalah sebuah "gemblengan/pembelajaran" tersendiri untuk raga atau jiwa kita. Bagaimana dengan bayi baru lahir yang belum mengenal bahkan melakukan dosa?? Apakah bayi-bayi itu sudah pantas "menebus" dosa??
Mengapa otak kita terlalu sempit mengatakan bahwa sakit=azab yang terdengar mengerikan dan menyayat?? Mengapa kita terlalu mudah mengatakan "azab Illahi" sebuah penyiksaan duniawi karena penebusan dosa??
Hal ini lah yang memudahkan kita menilai semakin jahat seseorang maka orang tersebut akan mengalami suatu penyakit yang mengerikan pula sampai ajal menjemputnya.
Padahal tak jarang pula orang dengan segala tindak kejahatannya mati secara nyaman dan "wajar". Bahkan orang baik juga pernah mengalami sakit menahun sampai batas kematiannya.
Atau kita yang salah menilai baik-buruknya seseorang?? Sampai-sampai perkiraan kita salah dijatuhkannya penyakit.