2. Peningkatan Kreativitas:
- Mendorong karyawan untuk berpikir kreatif dalam merancang produk tumbler baru atau meningkatkan desain yang ada.
- Mengadakan sesi brainstorming atau kompetisi desain untuk merangsang ide-ide kreatif dari seluruh tim.
3. Penguatan Keterampilan Teknis:
- Menyediakan pelatihan teknis untuk meningkatkan keterampilan dalam pembuatan tumbler, penggunaan peralatan, dan manajemen inventaris.
- Mendorong karyawan untuk terus belajar dan mengembangkan keterampilan baru terkait dengan teknologi dan proses produksi terbaru.
- Merumuskan Strategi Bisnis:
1. Pemahaman Pasar:
- Melakukan riset pasar untuk memahami preferensi pelanggan, tren industri, dan persaingan di pasar tumbler.
- Menggunakan data ini untuk merumuskan strategi pemasaran dan pengembangan produk yang relevan dengan kebutuhan pasar.
2. Berbasis Kebutuhan Pelanggan:
- Mengadopsi pendekatan berbasis pelanggan dalam pengembangan produk, dengan memperhatikan umpan balik pelanggan dan memahami kebutuhan mereka.
- Menyelenggarakan survei pelanggan, wawancara, atau focus group untuk mendapatkan masukan langsung dari konsumen.
3. Berkelanjutan dan Bertanggung Jawab:
- Mengintegrasikan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam seluruh operasi bisnis, mulai dari pemilihan bahan baku hingga pengemasan produk.
- Memastikan kepatuhan terhadap standar lingkungan dan etika kerja yang tinggi dalam rantai pasokan.
- Pembinaan Hubungan dengan Pelanggan dan Komunitas:
-Â Melibatkan pelanggan dalam proses desain produk dan pengembangan strategi bisnis melalui jajak pendapat, polling sosial media, atau forum diskusi.
- Menjalin hubungan yang berkelanjutan dengan pelanggan melalui layanan pelanggan yang responsif, tanggapan terhadap umpan balik, dan program loyalitas yang menarik.
- Berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan lingkungan di komunitas lokal, seperti program pembersihan lingkungan, kampanye daur ulang, atau kegiatan amal.
Dengan mengikuti pendekatan ini, pemimpin usaha bisnis tumbler dapat membangun tim yang lebih kompeten dan inovatif, sambil merumuskan strategi bisnis yang berkelanjutan dan responsif terhadap kebutuhan pasar dan komunitas.
Referensi :
Harini, S (2020). Serat Wedhatama: Pengajaran Kepemimpinan Birokrat Perempuan Surakarta. Jurnal inada, 3(2).
Sariyatun, Sariyatun. "Reaktualisasi Ajaran Kepemimpinan dalam Serat Wedhatama." Seminar Nasional Teknologi Pendidikan 2017, Surakarta, Indonesia, 2017. Universitas Sebelas Maret, 2017.https://www.neliti.com/id/publications/171944/reaktualisasi-ajaran-kepemimpinan-dalam-serat-wedhatama
Suyami. 2008. Konsep Kepemimpinan Jawa. Yogyakarta: Kepel Press.