Mohon tunggu...
elde
elde Mohon Tunggu... Administrasi - penggembira

penggembira....

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Enaknya Hidup di Jerman

22 Februari 2016   06:15 Diperbarui: 22 Februari 2016   13:18 3644
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="ikan bakar salah satu makanan favorite..foto.elde"]

[/caption]

Sering kali kita mendengar omongan bahwa pengangguran pun digaji oleh pemerintah. Pandangan yang tidak salah tapi juga tidak sepenuhnya benar. Pendapat ini mungkin muncul karena belum mengerti kondisi sesungguhnya. Memang bila kehilangan pekerjaan atau nganggur, ada bantuan dari pemerintah tapi itu juga ada syarat-syaratnya. Misalnya harus minimal kerja 3 tahun sebelumnya dan subsidi diberikan hanya untuk 1 tahun saja. Uang yang didapat sekitar 70% dari gaji bersih tiap bulannya dan  dihitung besarnya 3 bulan gaji terakhir yang diperoleh.

[caption caption="museum BMW...foto.elde"]

[/caption]

Namun selama menganggur, pemerintah melalui semacam dinas pekerjaan umum akan menawarkan terus menerus tempat kerja dibeberapa perusahaan yang sesuai dengan keahliannya. Tawaran ini harus dicoba dan selanjutnya diwajibkan memberikan laporan, bila menolak pekerjaan yang ditawarkan juga harus memberikan alasan. Selain itu juga si pengangguran diwajibkan berusaha sendiri mencari lowongan kerja dan selanjutnya jg harus melaporkannya. Jadi tidak pasif duduk manis lalu mendapat gaji dari pemerintah. Ada konsekwensi tuntutan yang harus dilakukannya.

[caption caption="di musim panas bisa lirak-lirik lihat makhluk halus kinyis-kinyis yang pada mandi..foto.elde"]

[/caption]

Setelah masa 1 tahun berakhir, apabila belum memperoleh pekerjaan, ada aturan lagi untuk bisa mendapatkan subsidi (biasanya lebih kecil) dan bahkan bisa menempati apartemen murah bila memiliki alasan kuat. Namun akan dilihat secara finansial orang yang bersangkutan. Apabila memiliki tabungan cukup atau punya rumah, dianggap tidak memenuhi syarat.

 Masalah pekerjaan sebenarnya mudah disini untuk mendapatkannya. Lapangan kerja tersedia dimana-mana, dengan catatan tidak malas dan pilih-pilih sesuai dengan ijasah yang dimiliki. Banyak teman warga disini yang alih profesi juga, karena berbagai alasan salah satunya sulit mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan pendidikannya. Apabila ganti profesi dan ingin mengikuti pendidikan kejuruan lain untuk mendapatkan ijasah yang diperlukan, pemerintah juga membantu secara finansial hingga selesai masa pendidikannya yang berkisar sekitar 1-2 tahun.

[caption caption="markas bayern münchen..foto.elde"]

[/caption]

Itulah sebagian dari enaknya hidup di Jerman yang sempat saya catat, tentu saja masih ada hal-hal lain yang terlewatkan. Perhatian pemerintah pada warganya maupun pendatang yang memiliki ijin tinggal tidak dibedakan. Walaupun harus membayar pajak penghasilan dan asuransi kesehatan yang cukup tinggi, tapi layanan yang diberikan tidak mengecewakan.

Bagi saya pribadi hidup disini manfaat yang didapat bisa mengubah cara hidup sebelumnya. Dulunya tidak ada disiplin masalah waktu, siang jadi malam atau sebaliknya dan hidup nggugu sakarepe dewe, tapi semenjak disini mengalami banyak perubahan. Disamping bisa menjauhi pergaulan ugal-ugalan, hidup lebih teratur, juga belajar masalah disiplin waktu dan tanggungjawab khususnya setelah memiliki keluarga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun