Mohon tunggu...
Muhammad Arif
Muhammad Arif Mohon Tunggu... -

Pemuda yang sedang mengejar cita-citanya |Fokus di Fiksi | Sedang tertarik cerita misteri

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mimpi Sebelum Tidurmu

29 November 2014   23:36 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:30 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

***

Disebuah fasilitas, disebuah laboratorium. Perusahaan bernama Dreamwavea, perusahaan yang memberikan pengalaman bermimpi melebihi kenyataan. Aku melihat sebuah kekejian yang nyata kepada seorang atas keinginannya sendiri. Mataku berkaca-kaca, apakah semua ini tidak dapat dihentikan?

"Berapa kali Zen kembali ke masa lalu. Katakan kepadaku Pan"

"Sudah yang ke -207. Aku tidak tahu berapa kali lagi menghapus ingatannya dan mengulang prosesnya. Tetapi itu akan membuat otaknya rusak"

Aku tidak mengenal Zen. Pandawa menghubungiku, memperkenalkan dirinya, dan meminta bantuan kepadaku, untuk menolong sahabatnya.

"Apakah ada orang didunia ini, yang mencintai orang yang tidak dia kenal?"

"Mungkin kau tidak mengenalnya, tapi Zen sudah mengenalmu selama 207 kali kehidupan. Dia sudah mengenalmu selama 8280 tahun"

"Apa?! Aku tidak mengerti. Kenapa dia melakukan semua ini?"

"Profesor Zen, membuat alat ini untuk bertemu denganmu. Cinta pertamanya. Dia tidak bisa menciptakan mesin waktu, maka dia membuat sebuah alat untuk merekonstruksi masa lalu, dan membuat ingatan baru. Hanya saja ketika dia menjalani hidup bersamamu, menikah denganmu, menjalani pernikahan selama bertahun-tahun, dia tidak bahagia. Lalu dalam alam mimpi dia menciptakan mesin ini dan mengulang masa lalu selama 207 kali".

"He did It?"

"Iya"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun