Mohon tunggu...
Louis Aulia
Louis Aulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi memasak

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Membuat Bisnis Keluarga Tumbuh : Penerus Bisnis yang Inovatif

26 September 2024   18:30 Diperbarui: 28 September 2024   17:34 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membangun bisnis keluarga yang sukses tidaklah mudah, tetapi dengan strategi yang tepat, penerus bisnis dapat membuat perusahaan keluarga tumbuh dan berinovasi. Berikut adalah beberapa tips dan contoh bisnis keluarga yang sukses di Indonesia.

1. Memahami Core Business

Sebelum memulai, penting untuk memahami core business yang dijalani. Core business adalah aktivitas utama perusahaan yang menjadi koridor dalam melakukan ekspansi usaha. Contoh bisnis keluarga yang sukses seperti Sampoerna dan Djarum, awalnya dirintis dengan fokus pada rokok dan industri makanan, masing-masing. Membangun bisnis keluarga harus tetap fokus pada core business untuk menghindari perubahan yang menyimpang jauh dari jalur yang telah dibangun.

• Contoh Implementasi

- Sampoerna : Perusahaan ini awalnya fokus pada produksi rokok dan telah berkembang menjadi salah satu perusahaan terbesar di Indonesia dengan berbagai produk rokok dan non-rokok.
- Djarum : Perusahaan ini juga awalnya fokus pada industri makanan dan telah berkembang menjadi salah satu perusahaan terbesar di Indonesia dengan berbagai produk makanan dan non-makanan.

2. Menentukan Tujuan Bisnis dan Komitmen Mencapainya

Menentukan tujuan bisnis yang jelas dan komitmen kuat untuk mencapainya adalah kunci sukses. Suatu bisnis harus memiliki tujuan dan konsep yang jelas agar tidak mudah tumbang saat menghadapi masalah. Dengan berjalannya waktu, dinamika bisnis akan terus menghadirkan peluang dan tantangan baru. Penerus bisnis harus memiliki komitmen yang kuat untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.

• Contoh Implementasi

- Rencana Strategis : Buatlah rencana strategis yang jelas dan spesifik, termasuk target pendapatan, target pasar, dan strategi pemasaran.
- Komitmen Tim : Pastikan semua anggota tim memiliki komitmen yang sama untuk mencapai tujuan perusahaan.

3. Identifikasi Kelemahan dan Keunggulan

Bisnis keluarga yang masih baru tentu memiliki banyak keterbatasan. Namun, hal tersebut bukan berarti jalan buntu bagi kelangsungan usaha. Identifikasi kelemahan dan keunggulan perusahaan dapat membantu fokus menonjolkan keunggulan yang dimiliki. Sehingga usaha yang dibangun memiliki peluang untuk memenangkan persaingan bisnis.

• Contoh Implementasi

- Analisis SWOT : Lakukan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan perusahaan, serta peluang dan ancaman yang dihadapi.
- Fokus pada Keunggulan : Fokus pada keunggulan perusahaan dan gunakan untuk meningkatkan kompetitifitas di pasar.

4. Menyiapkan Manajerial yang Solid

Bisnis yang besar membutuhkan orang-orang kompeten untuk mengurusnya. Oleh karena itu, sangat penting untuk menyiapkan manajerial yang solid guna membantu mengelola jalannya perusahaan saat semakin besar. Meskipun jajaran manajerial pada umumnya diduduki oleh orang-orang yang masih memiliki hubungan kekeluargaan, penerus bisnis harus proporsional dalam menempatkan orang yang tepat pada jabatan yang sesuai dengan kemampuannya.

• Contoh Implementasi

- Pelatihan Leadership : Berikan pelatihan leadership kepada anggota tim untuk meningkatkan kemampuan manajerial mereka.
- Pengembangan Karir : Berikan kesempatan pengembangan karir kepada anggota tim untuk meningkatkan motivasi dan produktivitas mereka.

5. Mengelola Sumber Daya Manusia

Pengelolaan sumber daya manusia sangat penting dalam membangun bisnis keluarga. Menjaga loyalitas karyawan perlu dilakukan agar retensi karyawan meningkat dan operasional perusahaan tidak terganggu. Beberapa contoh program yang dapat diterapkan antara lain pelatihan leadership, kerja sama tim, reward & punishment, dan dukungan pada karyawan yang ingin mengembangkan diri.

• Contoh Implementasi

- Program Pelatihan : Berikan program pelatihan yang komprehensif untuk meningkatkan kemampuan karyawan.
- Kerja Sama Tim : Mendorong kerja sama tim untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas.

6. Terus Menambah Wawasan dan Pengetahuan

Jangan bosan belajar. Penerus bisnis sebaiknya terus menambah wawasan dan pengetahuan dengan cara membaca buku, ikut workshop, dan menjalin relasi dengan para ahli. Jika ada hal yang belum diketahui, tidak perlu sungkan untuk bertanya kepada orang tua atau pengurus perusahaan sebelumnya. Membangun usaha keluarga membutuhkan waktu yang tidak sebentar, tetapi dengan konsistensi dan pantang menyerah, bisnis keluarga dapat tumbuh dan berinovasi.

• Contoh Implementasi

- Membaca Buku : Membaca buku tentang bisnis dan manajemen untuk meningkatkan pengetahuan.
- Ikut Workshop : Ikut workshop atau seminar tentang bisnis untuk mendapatkan informasi terkini.

Dengan menerapkan strategi-strategi di atas, penerus bisnis dapat membuat bisnis keluarga tumbuh dan berinovatif, serta tetap relevan dalam dinamika pasar yang terus berubah. Contoh bisnis keluarga sukses seperti Sampoerna dan Djarum menunjukkan bahwa dengan perencanaan yang matang, komitmen kuat, dan pengelolaan yang profesional, bisnis keluarga dapat menjadi penerus yang inovatif dan sukses.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun