Mohon tunggu...
Louis MelvinThe
Louis MelvinThe Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

CC26

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

6 Masalah Remaja yang Perlu Diperhatikan Orangtua

26 April 2024   16:05 Diperbarui: 26 April 2024   16:14 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

JAKARTA --  6 Masalah Remaja yang Perlu Diperhatikan Orangtua

Masalah remaja perlu orangtua perhatikan. Hal ini umumnya meliputi masalah penampilan, akademis, bullying, percintaan, kecanduan gawai, hingga penyalahgunaan zat.

Apa yang harus dilakukan orangtua?

Masa remaja sering disebut-sebut sebagai masa pencarian jati diri. Tidak heran, jika dalam fase ini, remaja sering dipenuhi dengan kebingungan. Berbagai masalah remaja juga bisa terjadi, mulai dari perkara sepele hingga masalah yang berdampak pada kesehatan mentalnya.

Sayangnya, sebagian orangtua tidak mengetahui atau memahami permasalahan remaja saat ini. Padahal orangtua merupakan sosok yang seharusnya diandalkan anak untuk membantu menghadapi berbagai masalah remaja. Lantas, apa saja yang bisa menjadi permasalahan remaja?

6 masalah remaja yang umumnya terjadi

Sebagai orangtua, anak-anak remaja diharapkan bisa memahami berbagai masalah remaja yang biasanya terjadi. Berikut adalah masalah-masalah yang biasanya dialami remaja.

1. Masalah penampilan 

Remaja seringkali memerhatikan kondisi penampilannya sehingga menjadi salah satu masalah paling umum terjadi. Kebanyakan remaja mulai memerhatikan penampilannya. Pada periode ini mereka juga mulai tertarik dengan lawan jenis. Namun, perubahan hormon bisa membuat remaja menjadi berjerawat dan menjalani berbagai perubahan lainnya pada tubuhnya. Masalah berat badan juga dapat menyebabkan remaja merasa rendah diri. Ia mungkin menyadari jika tubuhnya terlalu gemuk sehingga berusaha untuk diet. Diet yang salah dapat memicu terjadinya gangguan makan, seperti bulimia atau anoreksia.

2. Masalah akademis

Masalah akademis termasuk salah satu masalah remaja klasik. Tidak sedikit anak remaja yang merasa kesulitan untuk mengikuti pelajaran, sering mendapat nilai jelek, prestasi menurun, tidak betah di sekolah, hingga melakukan bolos sekolah.Belum lagi tekanan dari orangtua yang menuntut anak remajanya untuk berprestasi, seperti selalu mendapat ranking 1 atau diterima di sekolah favorit. Tidak sedikit juga anak-anak yang putus sekolah di usia remaja.

3. Masalah bullying

 Bullying atau perundungan adalah masalah serius yang sering dialami oleh remaja. Remaja yang menjadi korban bullying bisa mengalami trauma dan gangguan mental yang serius. Bullying bisa terjadi di sekolah, di lingkungan sekitar, atau bahkan melalui media sosial. Orangtua perlu memperhatikan tanda-tanda anak menjadi korban bullying dan memberikan dukungan serta perlindungan kepada mereka. 

4. Masalah percintaan Remaja 

Percintaan remaja seringkali mengalami masalah dalam percintaan. Mereka mungkin mengalami patah hati, kesulitan dalam menjalin hubungan yang sehat, atau bahkan terjebak dalam hubungan yang tidak sehat. Orangtua perlu memberikan pemahaman dan panduan kepada remaja mengenai hubungan yang sehat dan menghindari hubungan yang berbahaya.

5. Masalah kecanduan gawai 

Dalam era digital seperti sekarang, kecanduan gawai menjadi masalah yang sering dialami oleh remaja. Mereka bisa menghabiskan waktu berjam-jam di depan layar gadget, mengabaikan aktivitas sosial dan akademis. Orangtua perlu mengatur penggunaan gadget oleh remaja dan memberikan batasan yang jelas. 

6. Masalah penyalahgunaan zat 

Penyalahgunaan zat seperti narkoba, alkohol, atau obat-obatan terlarang juga menjadi masalah serius yang perlu diperhatikan oleh orangtua. Remaja yang terjerumus dalam penyalahgunaan zat bisa mengalami dampak yang sangat buruk pada kesehatan fisik dan mental mereka. Orangtua perlu memberikan pemahaman tentang bahaya penyalahgunaan zat dan mengawasi aktivitas remaja mereka.

Melalui gangguan-gangguan yang dialami oleh remaja, banyak sekali anak remaja yang terpengaruh sehingga tidak dapat mencapai tujuannya dengan maksimal. Survei terbaru I-NAMHS (Indonesia National Adolescent Mental Health Survey) tahun 2022 menemukan, sekitar 1 dari 20 atau 5,5 persen remaja usia 10-17 tahun didiagnosis memiliki gangguan mental dalam 12 bulan terakhir, biasa disebut orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Dampaknya bisa mempengaruhi kesehatan mental korban maupun pelaku, seperti memicu timbulnya gangguan emosi, masalah mental, gangguan tidur, penurunan prestasi, dan lain sebagainya.

Masalah-masalah yang seringkali dihadapi oleh remaja perlu ditindaklanjuti agar tidak mengganggu aktivitas sehari-hari dan mengahalang remaja untuk meraih sisi diri yang terbaik. Berikut merupakan 10 langkah/solusi untuk mengatasi gangguan-gangguan tersebut. 

  1. Terapi psikologis

  2. Meditasi

  3. Olahraga 

  4. Mengatur pola makan

  5. Menghindari kebiasaan buruk 

  6. Memperkuat dukungan sosial dari orang-orang terdekat 

  7. Menjaga kesehatan fisik 

  8. Tidur yang cukup 

  9. Mengembangkan keterampilan koping 

  10. Mengurangi rasa stress

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun